Perlu Tahu, 7 Komponen Motor Ini Wajib Dicek Setelah Perjalanan Jauh

Panji Nugraha - Kamis, 18 April 2024 | 21:15 WIB

Ilustrasi perawatan motor setelah perjalanan jauh (Panji Nugraha - )

Otomotifnet.com - Setelah motor diajak perjalanan jauh, baiknya melakukan perawatan agar motor tetap awet dan performanya tetap terjaga.

Ini perlu dilakukan sebelum motor kembali digunakan mobilitas sehari-hari.

"Bagi pengendara yang melakukan perjalanan jauh saat liburan, sangatlah penting untuk memperhatikan kondisi sepeda motor sebelum kembali ke aktivitas sehari-hari,"

"Dengan melakukan perawatan rutin yang tepat, motor dapat tetap berada pada performa terbaiknya serta memberikan kenyamanan maksimal selama digunakan," ungkap Frengky Rusli, Asst. General Manager CS Division, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Agar performa motor tetap terjaga performanya, ada 7 komponen yang perlu diperiksan dan dirawat setelah melakukan perjalanan jauh :

Oli Mesin

Biasanya oli mesin perlu diganti setiap 3.000km/3 bulan sesuai dengan buku petunjuk pemilik.

Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan intensitas penggunaan kendaraan.

Pemilik motor dapat memeriksa kondisi oli mesin dengan dipstick.

Jika volumenya berkurang atau terlihat kotor, segera lakukan penggantian dengan menggunakan Yamalube, oli asli dari Yamaha.

Oli Transmisi

Tidak hanya itu, para pengendara sepeda motor matic juga perlu memeriksa kondisi oli transmisi.

Penggantian oli transmisi sebaiknya dilakukan setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai dengan intensitas penggunaan motor.

Oli transmisi berperan penting dalam melumasi gear transmisi agar tidak cepat aus dan lebih awet.

Kampas Rem

Setelah perjalanan jauh yang mungkin melalui kondisi jalanan macet atau tanjakan dan turunan, penting bagi pengendara untuk memeriksa ketebalan kampas rem depan dan belakang.

Jika sudah aus, segera lakukan penggantian untuk memastikan sistem pengereman yang optimal.

Adapun tanda-tanda bahwa kampas rem sudah aus biasanya dapat dirasakan oleh pengendara, seperti munculnya bunyi decitan ketika melakukan pengereman dan tarikan tuas rem terasa lebih dalam.

CVT

Pengendara sepeda motor matic perlu memperhatikan CVT (Continuously Variable Transmission).

Pastikan komponen CVT bersih dari kotoran dan tidak mengalami keausan.

Adapun indikasi komponen CVT yang kotor atau mengalami keausan adalah kesulitan mencapai kecepatan maksimal saat berkendara.

Jika terjadi hal seperti ini, periksa komponen CVT termasuk roller, clutch carrier assy (kampas ganda), dan v-belt (ganti v-belt setiap 25.000km).

Rantai

Bagi pengendara sepeda motor bebek atau sport perlu memperhatikan kondisi rantai setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan, penyetelan, dan pembersihan rantai.

Pemilik motor dapat melakukan penyetelan rantai sesuai dengan buku petunjuk pemilik serta membersihkan rantai dengan menggunakan pelumas khusus.

Perlu diperhatikan untuk tidak menggunakan oli bekas pada rantai karena dapat menyebabkan kerusakan.

Ban

Ban memiliki peran yang krusial karena berfungsi untuk menopang beban kendaraan dan menjaga traksi dengan permukaan jalan.

Ban yang sudah aus dapat mengurangi traksi, stabilitas, dan bahkan efektivitas pengereman.

Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi ban setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan tekanan udara serta memeriksa tampilan luar ban, termasuk periksa ketebalan alur dan tidak adanya lubang atau sobekan.

Untuk memeriksa ketebalan alur ban, pengendara juga dapat memeriksanya melalui TWI (Tread Wear Indicator) yang biasanya berbentuk tanda panah di pinggiran ban.

Jika permukaan ban telah menyentuh tanda panah, maka menandakan ban sudah aus atau terkikis.

Saringan Udara

Saringan udara yang kotor dapat menghambat aliran udara ke ruang bakar sehingga menyebabkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan mengurangi performa motor secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi saringan udara terlebih setelah perjalanan jauh.

Tanda-tanda kotornya saringan udara adalah tarikan gas yang lebih berat serta keluarnya asap hitam dari knalpot.

Jika mengalami gejala tersebut, segera periksa kondisi saringan udara.

Umumnya, penggantian saringan udara direkomendasikan setiap 12.000 km sesuai dengan buku servis.

Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan kondisi jalur yang sering dilewati pengendara.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum, 7 Komponen Mobil Ini Wajib Kontrol Ulang Pasca Mudik