Wajib Tahu, Ini Akibat Mengabaikan Ban Mobil Botak Setelah Jalan Jauh

Panji Nugraha - Selasa, 23 April 2024 | 21:30 WIB

Ilustrasi ban mobil botak (Panji Nugraha - )

Otomotifnet.com - Setelah melakukan perjalanan jauh, bisa saja ban menjadi botak.

Tentu saja ini akibat ban terus bergesekan dengan aspal, sehingga karet ban jadi botak.

Bila hal ini terjadi, baiknya langsung diganti karena efeknya bisa bahaya!

Karena ban botak atau ban haus bisa jadi salah satu sumber penyebab terjadinya kecelakaan mobil.

Ini dia beberapa akibat bila mendiamkan ban botak dan tidak segera diganti :

1. Rawan Aquaplaning

Ban yang botak sangat mudah mengalami aquaplaning saat melintasi genangan air.

"Karena tapak ban botak jadi enggak bisa memecah genangan air," ujar Surya Dharma, Sales & Marketing Manager PT ElangPerdana Tyres, selaku produsen ban Accelera dikutip dari GridOto.com.

Aquaplaning membuat pengemudi kehilangan kendali dan kerap membuat mobil terpelintir.

Sehingga sebaiknya apabila ban sudah botak, "Harus ganti baru, enggak boleh diakal-akalin," tutur Surya.

2. Minim Traksi

Hal lain yang bikin ban mobil botak berbahaya adalah karena minimnya traksi.

"Jalan kering sudah pasti minim traksi, apalagi jalanan basah," tambah Surya, sapaannya.

Traksi yang minim membuat roda mobil sulit dikendalikan dan berpotensi terjadi kecelakaan.

Selain itu jarak pengereman juga menjadi tidak menentu akibat traksi ban mobil minim.

3. Rentan Pecah

Ketiga, ban botak lebih rentan pecah dibanding ban mobil yang masih ada tapaknya.

"Karena jarak tapak ban dengan konstruksi kawat baja ban lebih dekat," ujar Johan dari bengkel reparasi ban Tripanca Tyre Service, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sehingga kawat baja ban lebih rentan terbentur keras dan bisa putus sewaktu-waktu.

Apabila kawatnya putus, maka kawat ini bisa menyabet permukaan ban hingga robek seketika.

Baca Juga: Perlu Tahu, Ternyata Ini Fungsi Garis Warna-warni Pada Telapak Ban Baru