Ia dikenal bisa menerbangkan helikopter hingga jadi penerjun payung.
Dalam pendidikan militernya, MBZ pernah mengenyam kursus militer di Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, salah satu akademi militer paling prestisius di dunia.
Usai melalui berbagai kursus militer, ia pulang ke UEA dan bergabung dalam angkatan bersenjata.
Beberapa jabatan yang pernah diembannya antara lain komandan di pasukan elit, sempat menjadi pilot AU, dan kini sebagai Wakil Angkatan Bersenjata UEA.
Mohamed Bin Zayed juga membantu mengembangkan Angkatan Bersenjata UEA dalam hal perencanaan strategis, pelatihan, struktur organisasi dan meningkatkan kemampuan pertahanan.
Saat Irak menginvasi Kuwait yang kaya minyak dalam Perang Teluk 1991, MBZ adalah satu satu petinggi militer yang mendorong negaranya memborong banyak senjata dari Amerika Serikat.
Hal itu dilakukan guna berjaga-jaga apabila negaranya jadi sasaran Saddam Husain atau negara lainnya di kawasan Timur Tengah.
Meningkatkan kekuatan militer UEA sebenarnya mengganggu dominasi Arab Saudi yang juga sekutu utama AS dalam geopolitik Timur Tengah.
Namun AS juga banyak diuntungkan dengan kebijakan UEA. Militer UEA juga banyak diterjunkan membantu operasi militer AS di berbagai negara seperti Irak, Libya dan Afganistan.
Sheikh Mohammed bin Zayed memang dikenal punya kedekatan dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).