Segera Cek, Mobil Overheat Terlalu Lama Bisa Merusak Bagian Ini

Ferdian - Rabu, 29 Mei 2024 | 16:00 WIB

Ilustrasi mobil mengalami overheat (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Mesin overhet pernah dialami sebagian pemilik mobil.

Mesin overheat alias mengalami panas berlebih biasanya disebabkan sistem pendingin yang tidak bekerja dengan optimal.

Namun beberapa kasus overheat tidak berakibat fatal karena pengemudi dapat mengantisipasi kerusakan.

Namun, tidak sedikit juga membuat mesin rusak.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan fenomena overheat memang tidak identik dengan kerusakan mesin, pasalnya penyebab utamanya masalah pada sistem pendinginnya.

“Bila mesin mobil sempat panas berlebih, bisa dilihat dari indikator suhu di layar informasi (MID) atau menyala lampu indikator suhu berwarna merah, artinya suhu coolant sudah di luar batas toleransi,” ucap Hardi (28/5/2024).

Meski ada kemungkinan masalah overheat bakal teratasi hanya dengan memperbaiki sistem pendingin seperti radiator, motor kipas, dan sejenisnya, Hardi menyarankan agar konsumen tidak segan untuk meminta pihak bengkel memeriksa dampaknya.

“Ketika mesin mengalami panas berlebih sebenarnya ada risiko atau dampak yang merujuk pada kerusakan mesin, semakin lama mesin panas berlebih maka potensi mesin rusak akan semakin tinggi,” ucap Hardi disitai dari Kompas.com.

Hardi mengatakan beberapa komponen mesin berpotensi mengalami pemuaian sehingga bisa mengubah bentuk sehingga perannya menjadi tidak optimal seperti piston, kepala silinder dan blok mesin.

“Untuk memeriksa kepala silinder dan blok mesin, bisa mengujinya dengan alat kompresi radiator sampai 1,1 bar setelah air diisi kembali, sambil diamati apakah ada air yang masuk ke ruang bakar,” ucap Hardi.

Kawasaki
ilustrasi kepala silinder

Terkadang, menurut Hardi, bila tidak diuji demikian saat pemeriksaan di area ruang bakar dengan melepas busi airnya tidak tampak.

Terlebih lagi kondisinya panas maka air akan mudah menguap.

“Ada bekas air, ini sebenarnya bisa menjadi tanda yakni warna oren di area busi, namun untuk memperkuat analisis perlu pembuktian dengan alat bantu tadi,” ucap Hardi.

Sementara kerusakan piston akibat overheat, menurut Hardi, bisa ditandai dengan gejala knocking atau suara ngelitik saat kejadian.

Bahkan bila dipaksakan bisa membuat mesin macet karena bentuk piston sudah berubah.

“Dalam kejadian paling parah, lengan piston bisa patah dan merusak bagian blok mesin, ini sangat disayangkan karena perbaikannya bakal membutuhkan biaya lebih banyak,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan bila pemeriksaan dampak dari overheat ini tidak dilakukan maka akan menjadi semacam luka yang tersembunyi.

Sewaktu-waktu bisa menyebabkan masalah seperti air radiator cepat habis dan sejenisnya.

Baca Juga: Harus Tahu, 2 Komponen Ini Bikin Mesin Mobil Overheat Saat AC Nyala