Otomotifnet.com - Penjualan mobil listrik melejit drastis, pabrikan Cina menguasai, meskipun kuenya masih kecil dibandingkan porsi penjualan mobil konvensional alias ICE (Internal Combustion Engine).
Merek-merek mobil listrik asal Cina cukup mendominasi. Maka tak salah jika disebut China mulai kuasai pasar mobil listrik nasional.
Faktanya lagi, kinerja penjualan mobil listrik cukup impresif ditengah melambatnya penjualan mobil secara keseluruhan.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales atau dari pabrik ke dealer mobil listrik nasional tercatat sebanyak 23.045 unit.
Angka tersebut dihitung sejak Januari-Agustus 2024. Jumlahnya melejit 177,32% secara year on year (yoy), atau dibandingkan pencapaian di 2023, yang hanya terjual 8.310 unit.
Dihitung lebih seksama, kontribusi penjualan mobil listrik nasional kini mencapai 4,11% terhadap total penjualan wholesales mobil nasional, yang berjumlah 560.619 unit hingga Agustus 2024.
Pabrikan mobil listrik asal Cina sukses merajai pasar. Terbukti, ada tiga merek mobil listrik Cina terlaris di Indonesia.
Baca Juga: Bongkar Strategi Mobil China Serbu Indonesia, Salah Satunya Manfaatkan Ini
Yakni Wuling, Chery, dan BYD. Ketiganya saling berkejaran memanen penjualan mobil listrik di Tanah Air.
Selain itu, merek-merek pendatang baru juga turut meramaikan bursa mobil listrik nasional. Sepanjang 2024, setidaknya ada 18 merek mobil listrik di Indonesia.
Mencakup yang diimpor utuh alias CBU (Completely Built Up), maupun yang telah dirakit lokal atau CKD (Completely Knock Down).
Alhasil, realitas ini menjadi alarm buat pabrikan Jepang yang lebih dahulu eksis di pasar otomotif nasional.
Bukan tak mungkin pasarnya akan tergerus jika tak menyiapkan strategi.
Jangan sampai kejadian seperti yang menimpa Thailand. Seperti diketahui, berdasarkan berita dari Asia Nikkei, industri otomotif Thailand sedang terpukul.
Akibat derasnya produsen mobil listrik asal Cina. Serbuan secara besar-besaran dalam dua tahun belakangan.
Pemerintah Thailand membebaskan tarif impor dari Cina melalui Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China, dan memberikan insentif tambahan.
Baca Juga: Begini Strategi Pabrikan Mobil Listrik China Gandeng Distributor Lokal
Tak main-main, insentif tambahan tersebut sebesar 150 ribu bath per-unit mobil listrik yang dijual di negeri Gajah Putih, atau setara subsidi Rp 69.975.345 tiap unitnya.
Alhasil, menurut Departemen Cukai Thailand, sejak 2022, sudah ada 185.029 unit mobil listrik impor masuk dari Cina.
Namun mobil yang teregistrasi baru 86.043 unit. Ini menandakan ada kelebihan pasokan sampai 90 ribu unit.