Otomotifnet.com - Dalam kesempatan test drive SUV listrik terbaru dari Hyundai, yakni All New Kona Electric varian tertinggi (Signature Long Range), selain menguji performa, handling, hingga konsumsi energinya, Otomotifnet.com juga coba jajal gecas daya baterainya menggunakan Ultra Fast Charging berkekuatan 100 kWh milik Voltron by PLN.
Niatnya ingin tahu seberapa cepat baterai Kona Electric ini terisi dari kondisi 41% hingga penuh. Tentunya sekalian besaran biayanya juga.
Hasilnya, ternyata kecepatan pengisian yang terbaca pada meteran alat charging serta pada aplikasi Voltron di smarphone kami, awal-awal hanya di angka 49 kwH lebih dikit.
Mungkin karena saat kami ngecas Kona Electric ini, ada satu unit mobil listrik lainnya yang juga lagi ngecas pada alat yang sama dengan yang kami gunakan, sehingga kemungkinan dayanya terbagi.
Baca Juga: Disiksa Sejauh 500 Km Lebih, Begini Rasa Berkendara Hyundai All-new KONA Electric
Kemudian saat baterai terisi di atas 70%, speed pengisiannya turun jadi 24,75 kWh dan di akhir turun lagi di angka 17-an kWh.
Dan menjelang akhir pengecasan, daya yang terisi hampir mendekati 40 kWh, sesuai yang kami pesan.
Level daya baterai yang semula 41%, naik menjadi 96%. Dan lama ngecasnya hampir 1 jam, tepatnya 58:32 menit.
Untuk biaya yang dikeluarkan buat mengisi daya sebesar 40 kWh, yaitu Rp 119.271.
Yuk mari kita berhitung dari segi penghematannya!
Bila konsumsi energi Kona Electric Signature Long Range untuk pemakaian dalam kota sebesar 6,5 km setiap 1 kWh daya baterainya, artinya untuk 40 kWh yang diisi bisa dipakai menempuh perjalanan sejauh 260 kilometer.
Dengan kata lain jarak tempuh segitu hanya butuh biaya Rp 119.271 saja.
Jauh lebih hemat kan ketimbang mobil konvensional. Bagaimana menurut Anda?