Karena, perutnya sudah buncit, aksi porting polish harus dilakukan. Lubang diameter dalam ex dibikin jadi 25 mm dan in jadi 27,5 mm.
Agar pemasokan bahan bakar bisa lebih lancar, butuh pengabut bahan bakar besar. Doi mempercayakan karburator Keihin PE28 yang sudah dijejali main-jet 115 dan pilot-jet 45.
Klep isap dan buang tetap standar. Dipadukan dengan rasio kompresi 14 : 1. Walah, tinggi sekali. Macam motor balap. Tapi, menurut Trisno nekat pakai Pertamax saja.
Kemudian biar enteng dan balance, kruk as dilubangi sebesar mata bor 6 mm. Katanya untuk mengimbangi kompresi yang sudah gede. Posisi lubangnya yang ngatur tukang bubut.
Daleman mesin sudah oke punya, kini giliran kelistrikan yang diinstal. Agar timing pembakaran lebih maju atau advance, doi aplikasi CDI BRT Dual Band Power Max yang bisa digunakan untuk standar dan tune up.
Diharapkan agar waktu percikan api sesuai dengan kompresi, koil racing Kitaco juga ikut diaplikasi. Dikombo dengan menggunakan cop atau kepala busi kepunyaan Yamaha Scorpio.
Saluran gas buang juga pastinya sudah ikut dibenahi. Apalagi banyak yang nuding bahwa knalpot standar Byson penyebab dropnya power motor, urusan gas buang doi pakai Doctor Muffler.
Nah.. sekarang sudah jelas kan speknya. Kalo sudah jelas, tinggal naikin deh motornya di atas dinotest. Dengan beberapa kali running.
Wow... mulai gasingan bawah sekitar 4.500 rpm. Sudah ninggalin jauh grafik standar yang warna biru. Alhasil, power dikatrol naik sebesar 4,88 hp dan torsi 2,37 ft.lbs.
Sekarang power maksimal motor menjadi 15,95 hp. Serta torsi 11,10 ft.lbs. Power ini didapat di gasingan 7.600 rpm.Selisihnya bisa dihitng. Jika power standar maksimal hanya 11,07 hp, kini jadi 15,95 hp. Kenaikannya 4,88 hp. Kanaikannya 44%. Lumayan daripada lu manyun.
Editor | : | billy |
KOMENTAR