Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

All About Perawatan Mobil Setelah 10 Tahun, Masih Efisien Kah?

Otomotifnet - Senin, 16 Februari 2015 | 13:04 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, belum lama ini mewacanakan tentang usia mobil yang beredar di wilayah Ibu Kota maksimal 10 tahun. Tentunya wacana ini menimbulkan pro dan kontra, seperti diulas OTOMOTIF edisi lalu (38:XXIV).

Entah benar akan diberlakukan 2017 nanti atau tidak, lantaran masih wacana dan masih dilalukan studi banding, ada baiknya lihat seperti apa sih kondisi sebuah kendaraan yang telah menginjak usia 10 tahun, termasuk perawatan dan ketersediaan spare part-nya.

Mengingat di jalanan masih banyak yang menggunakan kendaraan dengan usia 10 tahun bahkan lebih. Yang pasti, pemiliknya harus sedia dana lebih, karena di rentang usia pakai tersebut. Beberapa suku cadang pasti butuh perhatian ekstra.

Seperti apa sih faktanya? •(otomotifnet.com)

 

Emisi Gas Buang

Meski sudah cukup berumur, mobil yang akan terkena pembatasan usia tidak selamanya memiliki emisi gas buang yang buruk.
 
Nah, untuk menjaganya jelas harus memperhatikan kondisi mesin.
 
"Lakukan perawatan mesin. Dengan mesin yang terawat, tidak perlu terlalu takut emisi gas buang akan jelek," sebut Doni Aris Setiawan, Kepala Bengkel Nawilis Radio Dalam, Jaksel.

Namun, uji emisi juga sebaiknya tetap dilakukan. Biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu mahal, tak sampai Rp 100 ribu sudah bisa diketahui kondisi mesin.

 
Saat dilakukan uji emisi akan tertera mengenai CO (karbon monoksida), HC (hidrokarbon atau bahan bakar yang tidak terbakar), lambda serta O2.

Menurut Doni, masing-masing indikator tersebut memiliki patokannya. Angka CO maksimal 1, kemudian HC maksimal 700, kemudian lambda 1,000 serta 02 harus lebih kecil dari 1.

 
"Kalau hasil test emisi angkanya meleset, maka ada sesuatu di mesin," jelasnya.

Supaya bisa mengetahui memang harus ke bengkel dan menggunakan alat khusus. Ujung alat akan dimasukkan pada lubang knalpot untuk membaca hasil gas buang.

 
Pengecekan dilakukan dalam keadaan AC tidak diaktifkan. Maksudnya supaya bisa dilihat saat putaran mesin terendah.

Untuk yang memiliki tahun produksi sebelum 2000 biasanya masih dibekali dengan penyetelan CO. Beberapa pabrikan seperti Mazda dan Toyota menempatkannya di ruang mesin. Namun Honda terletak tepat di samping pedal gas.

Karena penyetelan ini berhubungan dengan kadar emisi gas buang, maka tidak disarankan untuk melakukan penyetelan sendiri.

 
Serahkan saja pada bengkel yang punya alat test emisi gas buang atau air fuel ratio supaya akurat.
 
"Penyetelan kalau tanpa ala, nanti hasilnya justru jadi tidak akurat. Mesin jadi tidak optimal," tambah Udin, Kepala Mekanik bengkel Garden Speed, Cilandak, Jaksel. 
 
Mesin
 
Mesin terdiri atas ratusan bagian. Untuk menjamin agar mesin tersebut tetap bekerja maksimal, pasti diperlukan perawatan atau treatment khusus.
 
Berikut adalah petunjuk umum mengenai bagian apa saja yang mesti diperhatikan, kalau sudah berumur lebih dari 10 tahun.

“Paling utama yang perlu diperhatikan adalah mengecek kompresi mesin,” buka Mothy, pemilik bengkel BEO Motorsport.

 
”Kalau kompresi berubah, pasti ada sesuatu, entah packing kepala silinder bocor yang bisa menyebabkan overheating.”
 
Kalau sudah begini, mau tak mau mesti turun setengah mesin. Ongkosnya berkisar Rp 4 juta sampai Rp 5 jutaan, tergantung merek dan tipe mobil.

Pun begitu untuk yang masih menggunakan timing belt, juga harus diperhatikan. Part ini biasanya diganti saban 100 ribu km.

 
Nah, misal untuk Kijang Innova diesel yang masih pakai timing belt. “Ongkosnya saja untuk bongkar pasang Rp 350 ribu, belum termasuk part yang di kisaran Rp 300 ribuan,” sambung Mothy lagi.

Oli rembes juga sering terlihat di bagian mesin, yaitu antara transmisi dan mesin. Biasanya berasal dari seal kruk as bagian belakang atau seal crankshaft.

 
Untuk mengatasinya, harus mengganti seal crankshaft. Biasanya mesti keluar uang sekitar Rp 350 ribu juga, hanya untuk biaya jasa. Biasanya, harga seal kruk as di sekitar Rp 400 ribuan. 

Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa