Jakarta - Toyota Agya dipasarkan dengan dua mode transmisi, yaitu manual dan otomatis. Trus, sistem pengeremannya pun berbeda, terutama pada disc brake atau cakram.
Pada versi matik menggunakan disc brake berdiameter 13 inci. Sedangkan tipe manual menggunakan cakram berdiameter 12 inci (gbr.1). Kenapa berbeda?
"Agya matik atau semua jenis mobil bertransmisi otomatis lainnya mengandalkan pengereman 100% untuk melambatkan laju. Karena mobil jenis matik tak ada engine brake. Makanya, sistem pengeremannya harus lebih pakem,” tegas Ekowati, Technical Leader Auto 2000 Kalimalang, Jakarta Timur.
Itulah mengapa Agya matik menggunakan disc brake lebih besar dibandingkan Agya versi manual. Selain lebih besar, cakram yang digunakan juga berbeda. Kalau pada transmisi manual hanya mengandalkan cakram solid, sementara disc brake Agya matik dilengkapi sistem ventilasi (gbr.2).
“Ventilasi ini berfungi untuk mempercepat pelepasan panas ke udara. Sehingga, kinerja cakram bisa lebih optimal. Karena, pada mobil matik, rem bekerja jauh lebih berat dibanding versi manual,” tambah pria ramah ini.
Tapi bukan berarti dengan disc brake berdiameter 12 inci dan tanpa lubang pada Agya manual tidak pakem. Untuk ukuran mobil kecil dan bertransmisi manual, ukuran segitu dirasa mumpuni. “Semua sudah diriset dan diuji coba secara serius di pabrik sebelum dilepas ke pasaran,” tambah Eko.
Meski sama-sama Agya, bukan berarti disc brake 13 inci jenis ini bisa diaplikasi ke Agya versi manual. Selain akan menggugurkan garansi, ternyata banyak faktor yang membuat susah diaplikasi. Di antaranya, brake pad atau kampas rem pun besarnya tak sama (gbr.3).
Selain itu, kalipernya pun berbeda. “Demi alasan safety, kami tidak menyarankan untuk penggantian cakramnya,” tutup Eko. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR