Kecurigaan ini berlanjut ke seri 3 Indoprix 2013 yang terselenggara di Sirkuit Kenjeran Park, Surabaya pada Minggu (26/5) kemarin. Dimana punggawa salah satu tim yaitu Astra Motor Racing Team, mengajukan protes dan ingin agar Yamaha Jupiter Z1 dibongkar mesinnya.
Namun sayang, protes tersebut tidak disertai dengan pengajuan resmi ke penyelenggara balapan, dalam hal ini Indospeed. Kondisi tersebut membuat pihak Yamaha sedikit kecewa, namun karena tidak ingin dituduh melakukan ‘kecurangan’, pihak Yamaha bersedia membongkar mesinnya di pos scrutineering.
Sayangnya untuk membongkar mesin, tentunya Yamaha juga tidak ingin komposisi dan konfigurasi mesin motornya terlihat banyak pihak. Termasuk diantaranya tim-tim balap yang tidak berkepentingan. Lantaran Yamaha merasa tidak melanggar regulasi apapun yang ada di Indoprix.
“Kami tidak ingin ada kecurigaan, makanya sepakat saja untuk dibongkar. Tapi untuk dilihat banyak media dan juga orang-orang lain yang tidak ada kepentingan dalam hal scrutineering, kami tentunya tidak mau. Ini kan rahasia dapur Yamaha. Kalaupun harus protes seperti ini, harusnya kan melalui proses yang jelas,” papar M. Abidin, GM Service dan Motorsport PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Apapun sikap protes yang dilakukan, mungkin penyelenggara balapan juga harus lebih tegas dalam menentukan regulasi, khususnya dalam masalah protes ataupun pengajuan scrutineering ulang. Lantaran hal ini sangat mudah memicu konflik di antara tim dan manufaktur roda dua yang saling bersinggungan. Jadi harus lebih profesional. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR