Tapi buat para peslalom justru suasananya cukup menegangkan karena perolehan waktu yang terpaut tipis, apalagi di kelas A1 dan F yang punya status kejurnas hingga menjadi ajang pertaruhan gengsi antar tim elit dengan dukungan sponsornya.
Saatnya melakukan pemburuan poin karena dengan total 10 seri Kejurnas Slalom 2012 maka perolehan poin stabil di awal seri akan membuat tenang peserta di seri akhir. Tapi lintasan slalom kreasi Genta Auto & Sport Jakarta dan Mariachi Productions ini menyuguhkan tantangan berbeda.
Tak cuma harus menghafal jalur dan melewati tiap kelokan dengan mulus tapi juga paling penting menjaga irama kecepatan agar mencetak fastest lap. “Ini memang seni dari slalom yang menjadi basis buat olahraga balap mobil lainnya,” kata Sadikin Aksa, wakil ketua PP IMI yang hadir ke lokasi.
Nah menjaga irama kecepatan ini yang menjadi titik penentuan karena di 2 handicap terakhir jadi penentuan memangkas lap time. “Agak susah memang di bagian terakhir, apalagi sebelumnya tangan sudah pegel di handicap sebelumnya,” kata Dika CH, peslalom tim HRVRT Achilles.
Semanjak heat 1 saat siang, titik terakhir ini menjadi bagian yang paling susah ditaklukkan karena penentuan titik masuk dan kecepatan konstan jadi kunci mempertahankan catatan waktu agar tetap tajam. Terlalu kencang menginjak gas justru hanya membuat catatan waktu terbuang karena pantat mobil jadi sliding yang berefek belok terlalu lebar.
Precision driving ini jadi poin pembeda dari M Hermawan yang sukses memborong podium pertama kelas A1 dan F dengan kontrol sempurna di tiap handicap dengan kecepatan ‘secukupnya’ terutama di titik terakhir dengan pergerakan sedan hatchback-nya halus hingga tembus fastest lap di 40.276 detik.
Ini seolah menjadi pembalas dendam atas kekalahan M Hermawan saat seri 2 di Purwokerto. “Strateginya lagi pas,” bilang peslalom muda Jakarta di tim Jangkar Miring. Resep lainnya adalah latihan fisik yang dilakukan M Hermawan agar lengan tak cepat lelah.
Toplah! (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR