Kecuali proses pengelasan rangka, semua modif dilakukan di rumah. “Itu karena dirumahnya Entong, enggak ada alat buat ngelas. Kalau ada, tentu enggak perlu dibawa ke tukang las,” buka Heri.
Langkah awal yang digarap adalah ubah chassis. “Rangka asli cuma diambil bagian depan, bagian atas hingga dudukan jok. Tepatnya, di bawah tangki hingga dudukan sok belakang,” jelas Heri yang suka pakai kacamata.
Itu karena sasis asli Sanex Q Jiang ini bergaya sport cruiser. Ya, jok pengendra tak sejajar tangki. Tapi, sedikit menurun ke bawah. Maka itu, tugas Entong buat mengubah sub frame agar jadi sejajar yang juga ciri khas street tracker.
"Rangkaian rangka belakang tadi dipadukan jok dengan bahan kulit sintesis milik Mbtech. Biar lebih terkesan klasik, di pinggir jok juga terdapat pipa yang dibuat melingkar. Fungsinya sebagai lis buat perkuat aksen,” bilang Entong sembari bilang lis jok ini dibuat dari setang Kawasaki Ninja 150 yang dipotong-potong.
Karena bisa dibilang home industry, Entong pun mencomot salah satu bahan bangunan yang biasa digunakan sebagai atap. Yaitu, seng. Nah, bahan ini kemudian dilapisi dempul dan dicetak sebagai cover aki alias cover bodi samping kiri-kanan. Lalu, dipadukan tangki milik Honda CG 110 yang lebih langsing agar cocok dengan model street tracker.
Agar motor nyaman ketika diajak riding, suspensi musti mumpuni. Maka itu, Heri dan Entong sepakat buat comot sok milik Suzuki GSX-R400. "Selain itu, besarnya diameter tabung dan as sok bikin pacuan terlihat gagah dan padat,” beber Heri yang rencananya bakal bikin bengkel modifikasi bersama Entong. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban : Shinko 90 - 16
Pelek : Aprilia
Kunci kontak : Suzuki Carry
Swing arm : Honda CB 750
Hand grip : DBS
Editor | : | billy |
KOMENTAR