Paling utama adalah rumah keong itu sendiri. Bila tadinya air ratio standar hanya dibatasi 0.4, kini harus mengusung 0.7 dengan bodi turbo besar (Stage 2) agar boost bisa mencapai 2,5-3 Bar.
Merembet ke bagian lain seperti pemakaian turbo intercooler aluminium sebagai pendinginan udara turbo dan piping customized. Bila 2 bagian utama ini sudah terpasang, tinggal sesuaikan peak power yang dinginkan.
Lanjut ke bagian piggyback dan SCV (suction control valve) yang sudah harus ganti ke versi aftermarket seperti merek ECU-Shop, Dastek Unichip atau Power Lab.
Beralih ke peranti pendukung lainnya seperti fuel pressure regulator (FPR) berkemampuan tinggi dan fully adjustable serta surge tank hingga pompa bahan bakar berkemampuan tinggi.
Bila mau ekstrem lagi, “Alat tambahan seperti water methanol injection sudah wajib dipakai,” sahut pria yang berguru di Thailand ini. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR