Jumlah bikers lebih banyak dari jumlah motor karena banyak yang datang dengan cara berboncengan. Selain itu, beberapa bikers juga ada yang datang ke Bromo tanpa membawa sepeda motornya.
Seperti yang dilakoni Panda dari Honda BeAT Borneo Community Samarinda. "Ada delapan orang yang datang dari klub kami, empat naik pesawat dan empat lainnya riding dari Kalimantan," kekeh pria berperawakan gempal ini.
Jumlah yang cukup besar ini cukup membanggakan, mengingat posisi taman nasional Gunung Bromo sangat menantang. Apalagi status gunung ini masih siaga satu sampai radius 20 kilometer dari Gunung Bromo.
"Meski pakai motor tua kami enggak gentar datang ke Bromo," ungkap Ilham Triadyanto, dari Honda C-50, C-70, C-90 Lombok (CHELLO). Bahkan rombongan yang harus dua kali menyebrang lautan demi sampai ke Bromo ini sudah menyiapkan motornya sejak jauh-jauh hari.
"Lewat event ini kami menunjukan apresiasi setinggi-tingginya pada bikers Honda, dan akan terus mencoba menciptakan deep relationship dengan para bikers," buka Istiyani Susriyati, Kepala Divisi Honda Customer Care Center (HC3) PT Astra Honda Motor (AHM).
Kedekatan antara pabrikan dan komunitas bikers Honda juga memiliki hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. "Buat kami di Lampung, bikers adalah brand ambasador untuk Honda," aku Dony Ronaldo Haryono dari HC3 Main Dealer Honda wilayah Lampung, PT Tunas Dwipa Matra (TDM).
"Kehadiran mereka sangat penting. Sehingga kami selalu berusaha mendukung kegiatan-kegiatan bikers di Lampung," lanjutnya. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR