Burden menganggap bahwa jika F1 ingin reputasinya tetap positif di mata dunia, maka mereka harus membatalkan penyelenggaraan F1 Bahrain untuk musim 2012. Sebab jika penyelenggara tetap membiarkan F1 terlaksana di Bahrain, maka semua orang akan menganggap bahwa F1 mendukung pemerintah yang diktator seperti di Bahrain.
“Sejak kerusuhan Februari tahun 2011 lalu hingga sekarang, jumlah korban tewas sudah mencapai 45 orang. Bahkan pekan lalu keributan masih terjadi di jalanan kota Manama, dimana petugas keamanan melemparkan granat dan gas air mata ke para pengunjuk rasa. Kondisi ini justru akan membangun sisi buruk bagi F1, jadi menurut saya harusnya F1 Bahrain 2012 dibatalkan saja,” papar Burden.
“Kalau dari sisi penyelenggaraan balap sendiri, saya tidak meragukan keamanan yang bakal dikerahkan oleh pemerintah untuk membuat jalannya balap jadi aman. Tapi untuk jangka panjang dan kepercayaan masyarakat pada F1, akan mulai merusak reputasi ajang balap jet darat itu. Saya rasa masih ada waktu untuk memikirkan kembali penyelenggaraan balap di sana, sebelum terlanjut menggelarnya nanti,” saran Burden.
Memang tidak akan mudah membatalkan semua kesepakatan yang ada. Sebab bukan hanya penyelenggaraannya saja yang sulit, namun juga karena kesepakatan dengan pihak sponsorship, tim dan pembalap. Jadi harus ada kesepakatan bersama dan lebih tegas menyikapi hal-hal sepert ini. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR