"Kemampuannya di berbagai kondisi jalan, durability-nya, konsumsi bahan bakar dan load capacity-nya tetap membuat banyak orang tertarik pada tipe bebek," ungkap Yusuke Hori, Presiden Director PT Astra Honda Motor (AHM).
Sejak tahun 1970, Honda punya banyak line up bebek legendaris. Mulai dari C 70M, C 90K1, C 50 hingga Super Cub C 800. Masuk ke tahun 1985an, Honda meluncurkan varian Astrea, seperti Astrea 800, Astrea Star, Black Astrea hingga Astrea Supra yang terus bertahan hingga akhir 90an.
Di awal 2000, Honda mulai menjual bebek bermesin 125cc, pertama nongol adalah Kharisma dan Kirana, yang kemudian bertransformasi menjadi Honda Supra X125 yang masih dijual hingga saat ini.
"Bahkan varian Supra sendiri, sejak tahun 1997 sampai saat ini sudah terjual hingga 11 juta unit," ungkap Johanes Loman, Executive Vice President Director PT AHM.
Pada awal 2000, Honda juga sempat menjual bebek build up dari Thailand yaitu Honda Sonic 125 dan Honda Nice 110. Masuk tahun 2007, Honda hadir dengan Revo 100cc, masih menggunakan generasi mesin C100. Dan di 2008, Honda Blade dan Honda Revo generasi terbaru muncul dengan mesin bari NF110.
Invosi terus dilakukan dengan meluncurkan bebek berteknologi tinggi, salah satunya Honda Supra X125 PGM-Fi, motor bebek dengan teknologi injeksi bahan bakar pertama di Indonesia. Lalu Honda juga sudah meluncurkan Revo A/T, bebek bertransmisi automatic.
Di awal 2011 ini, Honda pun melakukan penyegaran Honda Revo, sekaligus meluncurkan bebek murah, Revo Fit yang dijual hanya Rp 11,4 jutaan. Boleh jadi, bebek murah ini akan menjadi senjata Honda untuk terus mempertahankan eksistensi sekaligus dominasinya di pasar nasional. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR