Jakarta - Pergeseran selera sepeda motor oleh bikers di negara-negara maju memberikan keuntungan bagi Indonesia. Enggak percaya? Buktinya ekspor sepeda motor yang dibuat di Indonesia laris manis di Eropa.
Ditemui di sela OTOMOTIF AWARD 2016, Gunadi Sinduwinata, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menegaskan jika konsumen di Eropa kini jauh lebih realistis. "Jika sebelumnya motor besar kini lebih realistis dengan motor kecil yang operasionalnya lebih hemat," tuturnya.
Efek bagi Indonesia, ekspor oleh pabrikan anggota AISI seperti Yamaha, Honda dan Suzuki meningkat tajam. "Ekspor kita naik 520 % dibanding tahun lalu, tahun ini proyeksinya mencapai 280 ribu unit," sebutnya rinci.
Jika melihat data yang dirilis AISI, rasanya jumlah ini cukup masuk akal. Hingga bulan Maret 2016 saja, ekspor sepeda motor dari Indonesia sudah mencapai 74.250 unit. Dengan pengekspor tertinggi adalah Yamaha di susul Honda di posisi kedua.
"Beruntung ada pasar baru yang kita garap. Sasaran ekspornya juga mengagumkan. Suzuki mengekspor skutik Address ke Jerman, Inggris, Belanda, Belgia yang merupakan negara maju. Yamaha bahkan ke Jepang dan ada juga merek lain yanh fokus di negara Asia Pasific seperti Honda dan Kawasaki," jelas pria ramah yang akrab disapa Pak Kang ini.
Yamaha NMAX misalnya laris manis di Eropa, atau Yamaha YZF-R25 dan R3 yang kini komposisi produksi untuk ekspor lebih banyak ketimbang untuk domestik. Suzuki punya unggulan skutik Address. Sedang Honda, BeAT eSP dan Sonic 150R jadi yang tertinggi ekspornya. Kawasaki punya KLX 150 sebagai andalan penjualan ke luar negeri. (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR