Jakarta - Menyambut peluncuran Honda CBR250RR dua silinder yang akan meramaikan pasar motor sport di segmen 250 cc, OTOMOTIFNET.COM mengajak pembaca untuk melihat sebanyak apa sih, motor bermesin seperempat liter ini diserap pasar.
Berdasarkan data penjualan wholesales yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) selama tiga tahun terakhir hingga 2013, bisa dilihat jika secara total segmen ini memang sangat kecil. Enggak lebih dari 50 ribu unit dalam setahun dan diperebutkan oleh empat merek anggota AISI dengan 11 model berbeda.
Pada 2014 penjualan motor sport 250 cc melonjak cukup tinggi berkat kehadiran Yamaha YZF-R25 dan dua motor sport 250 cc satu silinder dari Kawasaki, disaat yang sama penjualan Kawasaki Ninja 250 memang sedikit menurun. Bisa jadi terjadi perpindahan konsumen yang melirik motor anyar keluaran Yamaha.
Namun di 2015, penjualan sepeda motor secara total memang turun tak terkecuali segmen ini. Menariknya Kawasaki Ninja 250 tetap kokoh sebagai pemimpin pasar. Penurunan penjualannya pun relatif sedikit ketimbang model yang lain.
Dengan fakta ini, PT Astra Honda Motor (AHM) mengaku tetap optimis produk barunya, CBR250RR dapat diterima pasar dan tidak ambil pusing dengan kompetitor yang ada. "Pasarnya memang kecil," buka Margono Tanuwijaya, Marketing Director PT AHM.
"Namun di pasar yang kecil itu ada konsumen premium Honda, kami fokus memberikan pilihan sepeda motor untuk konsumen premium kami ini," jelasnya ketika ditemui di Sirkuit Sentul hari Jumat lalu (22/7).
Sedang CBR250R sendiri, punya riwayat penjualan tak terlalu baik. Karena mesinnya yang cuma satu silinder, sepertinya membuatnya kurang digemari. Penjualannya tak lebih dari 2 ribu unit setahun dalam tiga tahun belakangan. Malah sejak awal 2016 sudah tak diimpor lagi dari Thailand.
Kira-kira mampu kah CBR250RR menggeser Ninja 250 dari posisi pemimpin pasar? Kita lihat saya nanti. (Otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR