Shizuoka - Biasa dipakai untuk mengangkut menteri di Indonesia, versi teranyar Toyota Crown Majesta justru cenderung bersifat mainstream di Jepang. Baik mobil pribadi atau sebagai taksi, sedan flagship Toyota ini berkeliaran bak tidak seperti mobil mahal di negara matahari terbit ini.
Juga di trek khusus Fuji Speedway, Toyota Motors Asia Pacific mengundang OTOMOTIFNET.COM untuk menguji salah satu fitur keselamatan bernama VSC (Vehicle Stability Control) dengan Toyota Crown Majesta.
Untuk apa? Di atas trek yang sangat licin, VSC mencegah Crown Majesta ini untuk nge-drift karena menikung terlalu kencang.
VSC termasuk sistem yang menggabungkan beberapa fitur safety lainnya, seperti TRC (Traction Control) dan ABS.
Cara kerjanya, ketika sensor mendeteksi lateral skid atau slip, rem akan diaplikasikan secara otomatis ke masing-masing ban yang membutuhkan dan tenaga dari mesin juga akan dikurangi.
Pertama dengan VSC dimatikan, kami diminta untuk menikung ke kanan dengan kecepatan 50 km/jam di atas aspal yang dibasahi secara konstan menggunakan Toyota Crown Majesta Hybrid.
Sejatinya karakter penggerak e-Four, langsung terjadi understeer alias laju mobil tetap lurus meski ban sudah dibelokkan.
Kemudian mengulang melewati lintasan yang sama, kali ini dengan VSC aktif.
Tepat saat understeer akan terjadi, terasa komputer mengambil alih dengan mengerem bagian kanan depan dan tenaga mesin berkurang, sehingga bagian belakang bisa sedikit memberi gerakan counter ke kiri dan understeer tidak jadi terjadi.
Ternyata, VSC akan memaksa mobil untuk menikung ke kurva dalam ketika understeer, atau ke kurva luar saat oversteer.
Wah, berarti jangan matikan VSC nih kecuali memang mau nge-drift.
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR