Jakarta- Motor custom sekarang ini memang sedang berkembang di Indonesia, terlebih banyaknya builders dan referensi konsep membuat para pelaku custom makin giat berkarya. Tapi setelah itu, apa yang harus dilakukan oleh para pelaku custom?
Jika hanya berbicara tentang kontes, akhirnya yang dikejar oleh pelaku-pelaku custom adalah menang atau kalah. Menurut Lulut Wahyudi, penggagas Kustomfest, ini bukanlah hal utama yang dibutuhkan.
“Jadi kita harus berani membuat karya yang konseptual berasal dari akar budaya kita, kemudian diapresiasi masyarakat dunia melalui media-media yang reputable. Ini yang kita butuhkan,” ujarnya saat ditemui di Kelapa Gading, Jakarta (18/9).
Ia menjelaskan, bahwa kontes bukan untuk menentukan yang kalah atau menang, tapi lebih kepada ajang belajar dan bertukar pikiran agar dunia custom Indonesia lebih berkembang.
Tentunya proses dari pembelajaran ini panjang dan tidak mudah. Tapi yang jelas, selagi kreativitas dan keberanian membuat karya selalu ada, Lulut yakin perkembangan custom Indonesia akan terus positif.
Untuk itu, berikut tips dari dedengkot custom Indonesia ini agar para builders dapat menciptakan ide-ide yang fresh dan ikonik.
1. Sering ikut atau hadir di kontes
Dalam kompetisi atau kontes, pasti banyak motor-motor custom yang dipajang. Ini bisa dijadikan referensi untuk para builders yang datang ke kontes tersebut.
“Saya sebagai juri dan kadang-kadang dapat ide dari melihat motor teman-teman,” ungkapnya yang kebetulan sedang menjadi juri di ajang Final Battle – Honda Modif Contest 2016.
2. Buat karya sendiri, jangan mencontek
Lulut melanjutkan, ide tersebut bukan berarti mencontek karya orang lain, tapi menjadikan karya itu sebagai referensi untuk membuat karyanya sendiri.
“Terinspirasi boleh, tapi jangan menjiplak. Saya pun dalam berkarya terinspirasi dari custom builder dunia, tapi tidak pernah meng-copy karya dia. Spirit seperti ini yang kita tanamkan ke temen-temen modifikator. Jadi harus ada keberanian konseptual yang tulus untuk mengapresiasi karya,” jelasnya.
3. Hargai proses
Seperti yang disebutkan tadi, bahwa proses dari pembelajaran ini memang tidak mudah. Jadi, saran Lulut adalah nikmatilah proses tersebut dan jadikan ini pendukung untuk menemukan keberanian dalam membuat suatu karya.
4. Respect dan berikan apresiasi terhadap karya orang lain
Ini juga hal penting yang ditekankan oleh Lulut. Jadi, kontes bukanlah ajang untuk saling menghina konsep dan karya motor custom orang lain, tapi lebih kepada saling menghargai terhadap karya-karya yang sudah dibuat oleh para builders.
"Attitude seperti ini juga yang seharusnya ditanamkan oleh temen-temen," katanya.
5. Biarkan masyarakat yang menentukan
Ketika karya itu memang sudah waktunya untuk go public, pasti akan ada apresiasi dari orang lain. Lulut menjelaskan, respon itu baiknya datang bukan dari pihak sendiri, melainkan dari orang yang memang mengapresiasi karya itu, artinya dari masyarakat.
“Sekarang ini, dengan adanya majalah-majalah dunia yang meliput custom Indonesia, berarti kita sudah mendapatkan pengakuan. Jadi biarlah pengakuan itu datang dari orang di luar ini (custom tanah air),” tutup Lulut.(otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR