Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mesin Ford 1.0 EcoBoost Kedapatan Teknology Cylinder Deactivation

Fransiscus Rosano - Rabu, 30 November 2016 | 20:11 WIB
No caption
No credit
No caption

Cologne - Ford baru saja mengumumkan secara resmi generasi ke delapan dari hatchback Fiesta-nya pada event GoFurther di Cologne, Jerman. Pada kesempatan yang bersamaan, mesin Ford 1.0 EcoBoost dengan teknologi cylinder deactivation pun diperkenalkan.

Teknologi untuk mematikan satu atau lebih fungsi silinder pada mesin untuk menurunkan tingkat emisi serta menghemat bahan bakar memang bukan hal baru, namun Ford mengklaim teknologi deaktivasi silinder ini pertama di dunia untuk mesin 3-silinder.

Bagi yang belum familiar dengan mesin ini, Ford beberapa kali memenangkan penghargaan bergengsi untuk mesin inovatifnya tersebut. Seperti pada International Engine of The Year award untuk kategori mesin 1.000 cc ke bawah. Di Indonesia pun mesin ini digunakan pada Fiesta facelift varian S 1.0 EcoBoost dari tahun 2014.

Kini update yang akan diluncurkan pada awal tahun 2018 akan membuatnya menjadi mesin 3-silinder pertama yang memiliki teknologi cylinder deactivation untuk tujuan pengurangan biaya pemakaian karena penggunaan bahan bakar yang lebih sedikit.

Teknologi cylinder deactivation pada mesin 1.0 EcoBoost ini akan otomatis mematikan penggunaan bahan bakar dan operasi klep untuk salah satu dari tiga silinder dalam kondisi ketika kapasitas penuh tidak dibutuhkan.

Kondisi tersebut dijelaskan misalnya pada saat coasting atau cruising yang hanya memberikan beban ringan pada mesin.

Teknologi ini dapat mematikan atau kembali mengaktifkan satu silinder tersebut hanya dalam 14 milidetik saja, atau Ford menyebutnya 20 kali lebih cepat dibanding kedipan mata manusia.

Mesin 1.0-liter EcoBoost dengan Cylinder Deactivation ini siap dipakai pada Fiesta terbaru di tahun 2018

Untuk mencegahnya mengganggu kenyamanan penumpang ketika operasi tersebut terjadi, cylinder deactivation akan dikombinasikan dengan solusi canggih untuk menanggulangi getaran sehingga efeknya tidak akan terasa pada pengemudi.

Sistem ini dapat bekerja pada kecepatan mesin hingga 4.500 rpm atau ketika klep saling terbuka dan tutup pada kecepatan hampir 40 kali per detiknya. Sistem ini menggunakan tekanan oli mesin untuk mengaktifkan valve rocker khusus dan menginterupsi koneksi antara camshaft dan klep dari silinder nomor 1.

Software canggih kemudian akan menentukan momen optimum untuk mendeaktivasi silinder berdasarkan berbagai macam faktor (kecepatan, posisi throttle, beban mesin). Digunakan modul single-piece camshaft baru untuk memberi ruang kosong dalam head silinder untuk kanal oli baru dan komponen valve-switching.

Denis Gorman, powertain engineer Ford of Europe menjelaskan teknologi cylinder deactivation mesin 1.0-liter EcoBoost berpotensi menghemat bahan bakar hingga 6 persen.

Selain konfigurasi crankshaft offset, unbalanced flywheel yang disengaja dan puli untuk menimbalbalikan getaran alami 3-silinder, berbagai teknologi baru juga digunakan untuk membuat mesin ini semakin refined.

Dual-mass flywheel baru dan vibration-damping clutch disc digunakan untuk menetralisir osilasi mesin ketika berjalan hanya dengan dua silinder, terutama pada rpm rendah. Penggunaan parts tersebut juga memungkinkan jangkauan operasi yang lebih besar.

Klep intake dan exhaust ditutup ketika sistem aktif untuk menjebak gas yang mengakibatkan ‘spring effect’ yang berguna untuk menyeimbangkan gaya pada ketiga silinder untuk refinement tambahan. Temperatur di dalam silinder juga dipertahankan untuk menjaga efisiensi bahan bakar ketika kembali aktif.

Digunakan juga engine mounting baru, serta drive shaft dan bushing suspensi yang dituning khusus untuk refinement mesin.

Mesin 1.0-litre EcoBoost juga dibuat dengan durabilitas lebih untuk mengatasi berbagai perbedaan beban dari deaktivasi silindernya, termasuk dari camshaft chain baru dan valve-rockers yang dibentuk dari advanced metal injection molding.

Belum tersedia detail lebih lanjut soal teaga dan torsi yang dihasilkan dari mesin 1.0-liter EcoBoost yang diperbaharui dengan teknologi cylinder deactivation ini, namun mesin yang selama ini sudah dipasarkan sanggup mengeluarkan tenaga hingga 100 ps (99 dk), 125 ps (123 dk) dan 140 ps (138 dk) atau memiliki rasio power-to-liter yang lebih baik dibanding Bugatti Veyron.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa