Mudah, praktis dan strategis jadi cara terbaru untuk yang ingin upgrade performa tanpa ribet
Jakarta - Aplikasi chip tuning atau ECU tuning, belakangan ini menjadi fenomena. Dengan kehadiran tuner ternama yang menyediakan opsi chip tuning, membuat upgrade mesin jadi lebih mudah, praktis dan strategis.
Cukup dalam hitungan jam, pemilik sudah bisa merasakan performa mesin meningkat secara signifikan. Fenomena chip tuning sendiri dimulai dari kehadiran mobil Eropa yang menggunakan mesin turbo.
Tren ini didukung dengan tuner yang sigap men-develop tuning package, baik dari peranti software dan hardware. Berikut semua informasi seputar chip tuning. * (Tom/otomotifnet.com)
Mobil
Untuk saat ini, chip tuning umumnya tersedia untuk kendaraan asal Eropa seperti VW, BMW, Mercedes-Benz, Mini dan Audi. Untuk merek Jepang, hanya tersedia untuk sportscar dan supercar seperti Toyota 86, Mitsubishi Lancer Evolution dan Nissan GT-R.
Hal tersebut lantaran sebagian besar produsen chip tuning ini berasal dari Amerika Serikat dan Eropa.
Macam Chip Tuning
Chip tuning sendiri memiliki dua cara, yakni reflash ECU atau pasang tuning box. Kedua cara tersebut diklaim mampu menaikkan tenaga sekitar 10-50%, tergantung spesifikasi mesin dan kenaikkan tenaga yang diinginkan. Kenaikan tersebut didapat tanpa melakukan penggantian komponen mesin.
Reflash atau chip upgrade adalah mengganti software yang ada di dalam komputer mobil, dengan produk software aftermarket seperti Manic Motorsport, RevoTechnic, Mcchip-DKR, Alientech serta GSR, yang memiliki settingan lebih advance, sehingga mampu meningkatkan tenaga. Saat reflash umumnya melalui OBD.
Sementara cara kerja tuning box, pada dasarnya mirip ketika mengaplikasi piggyback, yakni mengintervensi sinyal dari dan ke ECU, dengan menggunakan sebuah modul. Sehingga mampu meningkatkan tenaga lebih signifikan.
Tuning box sendiri memiliki pemasangan dengan cara memotong kabel ECU, lalu disambungkan dengan kabel modul (by-pass), atau sekadar mengintervensi sinyal ke ECU tanpa memotong ECU. Kenaikan tenaganya memang bervariasi, mulai dari 10 hingga 40%, tergantung tipe dan mobil yang digunakan. Contoh mereknya seperti JB4.
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR