Lisbon - Dengan total lebih dari 48 ribu unit Kia Rio generasi ketiga terjual di Eropa tahun 2016 silam dan total 450 ribu unit di seluruh dunia yang membuatnya menjadi tipe terlaris ketiga di seluruh line up-nya di Eropa, Kia Motors Europe mempertaruhkan banyak kepada All New Kia Rio.
Lihat saja, Kia Rio generasi keempat ini akan segera berhadapan dengan marvel dari segmen terlaris di Eropa yang dikuasai oleh pesaing lokal dengan penjualan yang stabil, yaitu Ford Fiesta, Renault Clio dan VW Polo.
Beruntung, Otomotifnet mendapat undangan istimewa dari PT Kia Motors Indonesia untuk menjajalnya langsung di Lisbon, Portugal.
Tersedia tiga tipe mesin, sementara kami mencoba dua yang menjadi paling unggul di antaranya, yaitu All New Kia RIo 1.0 T-GDI dan 1.4 CRDi yang bermesin diesel.
Mengapa kami harus terbang 16 ribu km untuk mencobanya? Sebelum mencobanya, simak terlebih dahulu review first impression Otomotifnet mengenai All New Kia Rio, langsung dari Portugal.
Memang kini tak lagi menjadi pusat perhatian seperti Rio, Sportage atau Optima ketika Peter Schreyer pertama kali merombak desainnya, namun hal tersebut tetap tidak membuat Rio generasi keempat ini less attractive. Baik eksterior dan interior kini terlihat lebih dewasa, alias menarik tak hanya sesaat dan lebih berkarakter dibanding sebelumnya.
Secara keseluruhan, wheelbase All New Kia Rio meningkat 15 mm, wheelbase-nya bertambah 10 mm, tingginya menurun 5 mm, overhang depan bertambah sedangkan yang belakang berkurang 15 mm menjadi 655 mm.
Kap mesin lebih panjang, lampu sipit dengan proyektor dan DRL, gril Tiger Nose dan radiator piano black membuat tampilan depan lebih sporty. Sedangkan bagian belakang dengan pilar C lebih tipis 87 mm dan spoiler pembuat cd (koefisien drag) menurun ke 0,316 dari 0,330 terlihat seperti Korean Golf, sayangnya tanpa diikuti floating roof atau sloping roof line yang sedang populer diadopsi pesaingnya.
Untung, bagian belakang terselamatkan taillights LED menawannya, yang melengkapi bumper dual tone dengan foglamp belakang juga 4 sensor parkir yang terintegrasi, pula dengan kamera mundur yang bersembunyi manis di samping logo Kia.
Namun sulit menolak godaan dari pelek berukuran masif, 17 inci yang digunakannya. Jadi satu-satunya yang berkelir dual tone karena versi 15 dan 16 incinya single tone silver, kami pun merasa wajib memilih Rio dengan pelek ini meski tahu profil ban 205/45 R17 akan sedikit memberi karakter keras.
Justru di dalam lah yang membuat kami melirik Kia dengan cara yang berbeda dengan sebelumnya.
Berbeda pada setiap varian, dasbor didesain dengan garis horizontal besar yang menjadi porsi mayor di interior. Varian rendah seperti All New Rio 1.2 MPI mendapat soft plastic berkelir silver, All New Rio 1.0 T-GDI dan 1.4 CRDi medapat material soft touch warna hitam, sedangkan 1.0 T-GDI dan 1.4 CRDi ‘Red Pack’ mendapat soft plastic dengan kelir merah, yang warna dual tone hitam-merahnya juga terulang di jok.
Terlihat dari bahan tersebut, Kia jauh lebih memperhatikan kualitas kabin kali ini. Bahkan, bahan yang mengelilingi konsol di sekitar tuas transmisi dibaluti bahan piano black yang meski mudah lecet, namun sangat memberi kesan premium di dalam mobil.
Say what you want tentang floating head unit, kami jauh lebih suka model entertainment system begini dibanding versi lamanya. Dengan layar sentuh 7 inci pun, Kia masih pintar menyisakan 8 tombol fisikal dan 2 kenop pengatur volume dan track untuk pengendalian lebih mudah saat menyetir, yang juga dikelilingi kelir silver dan piano black.
Sistem infotainment dengan HMI (Human Machine Interface) teranyar Kia terasa sangat mulus untuk dioperasikan dan interface-nya dirancang dedicated untuk mobil, bukan seperti tiruan bersistem operasi Android yang kebanyakan dilakukan pesaingnya.
Hebatnya selain input Aux, Bluetooth dan Navigasi (tidak ada CD player), konektivitas smartphone seperti Apple CarPlay dan Android Auto juga sudah tersedia! Bayangkan bila fitur ini dibawa saat Rio masuk ke Indonesia, mengingat tak ada di kelasnya yang sudah mengusung fitur canggih tersebut.
Juga jadi detail menarik, tempat penyimpanan dua tingkat di bawah fascia tengah, sehingga mencolok smartphone dengan USB port di bawah bisa dengan mudah meletakkannya di bawah tanpa kabelnya ribet mengganggu pengoperasian tuas transmisi.
Sisanya, seluruh kabin dipadati berbagai tombol tanpa membuatnya terlihat ribet, karena semuanya terstruktur dengan lebih rapi.
Misalnya di depan tuas transmisi, tombol fokus untuk penghangat jok 3 level dan setir serta idle stop and go. Di pojok kiri dasbor, untuk headlights levelling, LDWS (Lane Departure Warning System), AEB (Autonomous Emergency Braking), hingga TPMS (Tire Pressure Monitoring System).
Mengapa kami sebut unbeliavable Korean hatchback? Kami masih tidak percaya, bagaimana Kia bisa memuat sangat banyak fitur ke dalam sebuah hatchback sekompak ini.
Selain yang kami sebutkan di atas, masih ada smart key dengan passive keyless entry, single zone automatic climate control, engine start/stop button, ECM (Electrochromatic Mirror), auto headlights, auto wiper, foglamp depan belakang, spion lipat elektrik, cruise control, tombol pengatur audio dan beberapa lagi yang akan kami sebut di artikel terpisah.
Bahkan, MID besar di tengah takometer dan spidometer juga pintar menunjukkan notifikasi ketika kami mematikan atau menyalakan lampu, hingga mengatur level intermittent wiper.
Bagi yang penasaran bagaimana posisi duduknya, turunnya window line membuat posisi duduk yang tetap rendah tak lagi terasa tenggelam seperti pendahulunya. Duduk di belakang pun, terasa jauh lebih pantas demgan legroom lebih besar meski headroom untuk tester setinggi 175 cm terasa pas.
Setir juga akhirnya bisa diatur secara telescopic setelah sebelumnya hanya tilt.
Paling pintar, adalah bagasi yang bertambah 37 liter menjadi total 325 liter. Meski masih kalah dari Honda Jazz, namun ukuran ini mengalahkan hampir setiap pesaing di kelasnya. Kami sebut pintar karena terdapat false floor, yang membuat bagasi jadi terlipat hampir rata ketika jok belakang dilipat.
Soal pilihan mesin yang tersedia, bisa dicek di artikel ini, meski jujur pilihan transmisi otomatis hanya ada pada mesin 1.4 MPI yaitu 4-percepatan torque converter membuat kami kecewa. Untungnya, Kia Motors Europe mengatakan mereka sedang menyiapkan transmisi otomatis DCT (Dual Clutch Transmission) 7-percepatan untuk mesin 1.0 T-GDI barunya.
Jika bertanya, apa yang benar-benar spesial dari Kia Rio ini, sulit untuk mengatakan poin plusnya selain fitur yang luar biasa banyak. Namun perlu diingat, ini hatchback Korea yang sebelumnya selalu jadi underdog dan tak terlihat.
Kini dengan desain dan semua yang disediakannya, Kia Rio menjadi benar-benar pantas untuk mulai bersaing dengan pemain lain yang sudah eksis jauh lebih lama. Good job!
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR