Terakhir Speed Warning yang menghubungkan helm dengan akselerator kendaraan melalui GPS smartphone. Anggota tim ini masing-masing memenangkan Macbook Pro.
Sedikit berbeda dari dua tim sebelumnya yang memberikan solusi saat berkendara, pemenang ketiga GO-HACKATHON, Tim Quantum Sigmoid dari Jakarta.
Menciptakan layanan Cloud Base Food Image Recognition.
Di mana, dengan hanya mengambil gambar makanan, layanan tersebut bisa mengenali nama makanan tersebut.
Menurut Monica, HR Director Go-Jek Indonesia mengatakan dirinya mengapresiasi seluruh tim peserta yang sudah ikut berkompetisi dalam Go-Hackathon.
Para dewan juri memilih ketiga tim tersebut karena mereka memiliki ide yang orisinal, bisa diterapkan dan punya dampak yang positif.
Selain itu, mereka bisa mewujudkan sebuah ide menjadi sebuah layanan yang dapat bekerja dengan baik hanya dalam waktu 24 jam.
"Saat penjurian, para dewan juri juga mengalami kesulitan untuk memutuskan pemenang, karena karya-karya yang masuk shortlist sangat bagus," ujarnya dalam siaran pers Go-Jek (25/4).
Lebih lanjut, Monica juga mengatakan bahwa lima karya teknologi terbaik di Go-Hackathon bisa diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum di https://github.com/GO-HACKATHON.
“Melalui karya teknologi yang berbasis open source dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak”.
“Kami percaya karya teknologi terbaik GO-HACKATHON akan punya dampak positif yang lebih luas untuk masyarakat Indonesia.”
“ Semua pihak bisa memanfaatkan karya mereka untuk membangun layanan, program atau aplikasi yang menawarkan solusi kehidupan sehari-hari,” kata Monica.
Kompetisi Go-Hackathon diikuti oleh 415 tim dari berbagai kalangan, mulai siswa SMA, mahasiswa, hingga developer profesional yang berasal dari berbagai kota di Indonesia.
Nah, ketiga tim tersebut berhasil mengalahkan 36 tim lainnya yang masuk babak final pada 25-26 Maret lalu. (Otomotifnet.com/MAS)
Editor | : |
KOMENTAR