Jakarta - Disebut Multivan di beberapa negara, kini Caravelle memasuki generasi ke enamnya sehingga memliki kode bodi T6.
Dan ya, ini adalah mobil yang sama dengan VW Transporter yang juga beredar di dalam negeri, hanya saja Caravelle menggunakan mesin bensin dan lebih difokuskan untuk penumpang.
Tentu hal tersebut berdampak ke harga jualnya.
Dengan banderol Rp 1,65 miliar, Multivan jadi mobil boxy mewah termahal, bahkan dibanding Mercedes-Benz V220d dan Toyota Alphard Executive Lounge. Paling tidak, kemampuan untuk menjelma jadi setiap hal yang anda perlukan dari semua rumah jadi kelebihannya.
Otomotifnet mencoba hidup dengan alat transportasi kaum nomaden ini selama 3 hari dan tak ragu lagi menganggapnya istimewa.
Sebelum baca hasil test drive lengkapnya di bawah, tahukah anda pendahulu Caravelle ini adalah VW Kombi?
Data Spesifikasi VW Caravelle T6 SWB | |
Mesin | EA888 4-silinder segaris dengan Variable Turbine Geometry Turbocharger, Intercooler dan Direct Injection |
Kapasitas Mesin | 1.984 cc |
Rasio Kompresi | 9,6 : 1 |
Layout Mesin | Mesin Depan Penggerak Roda Depan |
Tenaga Maksimum | 201 dk @ 4.200-6.000 rpm |
Torsi Maksimum | 350 Nm @ 1.500-4.000 rpm |
Transmisi | Kopling Ganda (DSG) 7-percepatan |
Dimensi (p x l x t) *lebar dengan spion | 4.904 mm x 1.904 mm (2.297 mm)* x 1.950 mm |
Wheelbase | 3.000 mm |
Radius Putar | 5,95 m |
Ground Clearance | 178 mm |
Sistem kemudi | Electric Power Steering dengan Servotronic (Speed Dependant) |
Suspensi Depan | MacPherson Strut |
Suspensi Belakang | Multi-Link |
Damper | DCC Adaptive Chassis Control (Normal, Sport, Comfort) |
Rem Depan/Belakang | Cakram Ventilasi/Cakram Ventilasi dengan ABS, EBD, BA, ESP, TCS dan MCB |
Ukuran Ban | 255/45 R18 |
Berat | - kg |
Kapasitas Tangki | 80 liter |
Harga | Rp 1,65 miliar on the road Jakarta |
Konfigurasi Jok
Dari setiap mobil boxy yang pernah kami coba, T6 jadi yang paling fleksibel. Meski berbasis dari Transporter SWB (Short Wheelbase) yang panjangnya masih di bawah 5 m, tetap saja tidak menghalangi untuk membuat ruang di belakang menjadi apapun yang anda inginkan.
Buka electric sliding door kedua sisinya, maka pertama akan disambut dua jok captain yang terpisahkan sebuah konsol di tengahnya, sedangkan di baris paling belakang ada tiga jok yang berukuran besar untuk tiga individual dewasa.
Enaknya, kedua jok di baris kedua itu dapat diputar secara terpisah, sehingga tak masalah jika salah satu mau menghadap ke depan dan yang satunya ke belakang.
Pun tak seperti V-Class baru, Caravelle tidak perlu melepas jok jika ingin memutarnya.
Pengaturan jok ini pun sangat fleksibel, bisa slide sampai ke paling belakang, recline hingga rebah atau bahkan yang sebelah kanan dapat dijadikan child seat tanpa tambahan apapun.
Konsol di tengah? Tinggal pilih mau dijadikan laci yang bisa digeser maju mundur, atau meja bundar yang bisa dibuat menjadi tempat kerja.
Sedangkan jok baris ketiga, yang tidak kami sangka ternyata bisa direbahkan hingga 180 derajat ketika digeser ke posisi terdepan. Kemudian lipat jok baris kedua dan naikkan headrest jok baris ketiga, mendadak Caravelle ini bertransformasi menjadi sebuah kamar portable dengan kasur untuk tiga orang.
Menakjubkan!
Belum lagi baris ini mendapat lampu tambahan untuk membuat produktivitas meningkat di malam hari, AC tri-zone sehingga temperatur dan kipas di belakang terpisah dengan di depan atau bahkan sunshade di setiap jendela sehingga privasi lebih terjaga.
Kenyamanan dan Handling
Impresi pertama yang kami rasakan, adalah betapa beratnya kedua pintu depan yang berukuran masif saat dibuka. Tak masalah, menapak masih dibantu side step dalam dan handel tambahan di pilar A.
Khas mobil boxy, tangan tak bisa bersandar di door trim dan uniknya, ruang di tengah kedua jok depan elektrik kosong tanpa konsol tengah.
Untungnya, disediakan armrest di kiri dan kanan kedua jok yang sudutnya bisa diatur fixed sesuka hati dan barang besar apa pun jadi bisa diletakkan di antaranya.
Satu lagi, ini berarti menyisakan walkthrough cabin atau penumpang depan dapat dengan mudah pindah ke kabin belakang dengan berjalan kaki saja.
Menaiki van dengan dimensi lebih tinggi dibanding lebarnya, jelas tak bisa berharap banyak dari segi handling. Meski mode Sport memang membuat body roll sedikit berkurang dan feel setir lebih responsif, namun sama sekali tidak menyembunyikan dimensi kotak bongsor aslinya saat menikung kencang.
Justru membuat rebound berlebih cepat dan memberi rasa kurang nyaman di kabin ketika melewati polisi tidur.
Di mode Comfort-pun, suspensi Caravelle tak bisa dikatakan empuk, namun cukup untuk membuat seisi kabin nyaman. Karakternya kurang lebih mirip dengan Hyundai H-1, sehingga sebaiknya mengurangi kecepatan ketika bertemu jalan dengan kontur rusak maupun speed bump untuk mengurangi bunyi-bunyi tidak diinginkan di dalam kabin.
Performa dan Konsumsi
Dengan berat kosong lebih dari 2,3 ton, jangan berekspektasi banyak soal performanya.
T6 jelas bukan tandingan Alphard Executive Lounge yang memiliki mesin V6, namun paling tidak akselerasi 0-100 km/jam dalam 10,1 detik terbilang sangat cukup.
Meski begitu, harus dibiasakan dengan karakter mesin 2.0 TSI yang seperti digunakan di VW Golf MkVII GTI ini.
Karakter saat pertama kali digas memang cukup kuat, namun akan ada jeda bila di-kickdown hingga putaran mesin menyentuh lebih dari 2.000-an rpm dan turbonya mulai beraksi, persis seperti karakter mesin diesel. Yang perlu dipuji, adalah perpindahan ekstra-cepat dari transmisi DSG 7-percepatannya.
Namun itu pun, perlu dibayar dengan konsumsi bahan bakar yang cukup memprihatinkan.
Dengan Pertamax Turbo yang memiliki RON 98, kami dengan susah payah mendapatkan angka konsumsi di atas 7 km/liter ketika berkeliling di kemacetan Jakarta. Meski memang, hal ini sangat dimaklumi mengingat dimensi raksasanya.
Data Tes Akselerasi dengan Racelogic | |
0-60 km/jam | 4,5 detik |
0-100 km/jam | 10,1 detik |
40-80 km/jam | 4,3 detik |
0-201 m | 11,6 detik |
0-402 m | 17,7 detik |
Data Tes Konsumsi Bahan Bakar | |
Dalam Kota | 7,7 km/liter |
Luar Kota | 9,5 km/liter |
Konstan 60 km/jam | 19,3 km/liter @ 1.150 rpm 6th |
Konstan 100 km/jam | 14,3 km/liter @ 1.650 rpm 7th |
Fitur
Untuk memulai saja, ada lampu otomatis dengan LED, DRL, cornering light dan foglamp. Kemudian berlimpahnya sensor parkir di depan dan belakang, serta kamera mundur dengan resolusi yang sangat baik membuat parkir jadi lebih mudah.
Spion lipat elektrik, heated seats dan mirror, ECM, cruise control, pintu geser elektrik, sunroof depan elektrik dan sound system dengan output yang sangat menghibur di dalam kabin sebenarnya sudah merangkum setiap hal yang dibutuhkan untuk sebuah mobil keluarga.
Namun bukan tanpa kekurangan, bila saja sudah disematkan remote keyless entry dan tombol start/stop engine, maka fitur di Caravelle T6 bisa dibilang sangat lengkap.
Auto lock juga entah mengapa tidak ditemukan, sedangkan absennya bagasi elektrik berarti menutup pintu bagasi beratnya tersebut menjadi sulit.
Akomodasi
Selain ruang belakang super-fleksibel, Caravelle generasi ke enam ini juga memiliki tempat penyimpanan yang luar biasa banyak.
Di depan saja, masing-masing pintu memiliki dua storage raksasa, satu di atas dan satu di bawah. Di sebelah jok, juga ada kantung terintegrasi.
Kemudian belum lagi melongok dasbornya, ada satu laci besar di atas, satu di balik panel piano black-nya, satu di bawahnya dan tiga di bawah fascia tengah.
Di bawah kedua jok tengah, juga ada laci besar yang bisa dibuka. Belum lagi di bawah meja lipatnya, yang juga menyembunyikan kompartemen tertutup dan terbuka.
Di bawah jok baris ketiga? Yup, ada juga laci yang bisa menyembunyikan sepatu misalnya.
Editor | : | Fransiscus Rosano |
Sumber | : | OTOMOTIF |
KOMENTAR