Jakarta – Bemo sebagai angkutan umum yang pengoperasiannya dihentikan mulai 6 Juni 2017, awalnya bukanlah sebagai kendaraan untuk angkut orang.
Bemo yang singkatan dari becak motor dan digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia berawal pada 1962.
Pertama ada di Jakarta saat itu berkaitan dengan event olahraga Ganevo.
Di Indonesia, bemo juga ada di beberapa daerah lain seperi Bogor, Bandung, Surabaya, Malang dan lain-lain karena kendaraan ini sangat praktis dan dapat menjangkau jalan-jalan sempit.
(BACA JUGA: 105 Tahun Daihatsu, dari Bemo sampai All New Xenia)
(BACA JUGA: Tergerus Zaman, Bemo Dilarang Beroperasi di Jakarta)
Kendaraan bermotor roda tiga ini memiliki ciri khas bagian depannya mancung dan sering dikonotasikan dengan tampang komedian Warkop DKI almarhum Wahyu Sardono alias Dono.
Ciri khas lain, atapnya kanvas. Memuat sampai delapan yang duduknya berhadapan.
Karena ruangannya terbatas, saat duduk berdesakan, penumpang sampai beradu lutut dengan penumpang di depannya.
Di negara asalnya, Jepang, bemo ini adalah Daihatdu Midget.
Daihatsu Midget adalah kendaraan beroda tiga (satu di depan, dua di belakang).
Kendaraan ini berukuran kecil sehingga diberi nama “midget" (kerdil) yang di Indonesia dinamai “bemo”.
Daihatsu Midget mulai dipasarkan tahun 1957 dan laku keras.
Konon, di Jepang, bemo tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai angkutan manusia, melainkan sebagai angkutan barang.
Makanya, ketika dipasangkan tempat duduk, ruangan yang tersedia pun jadi sangat sempit sampai beradu lutut itu. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR