“Makanya splitter depan, side skirt dan diffuser belakang, kami harus custom sendiri," jelas Brayen.
Wing di belakang itu ternyata juga dibuat secara custom.
Lalu sebagai penerang di depan, ia gunakan custom projector headlight yang terhubung dengan modul wifi.
Bisa diaktifkan dan diatur intensitas cahayanya via smartphone. Wiihh.. keren!
Interior
Gaya street racing dipertebal lagi dengan pengaplikasian beberapa elemen balap, seperti bucket seat Recaro SR3 Black Suede, safety belt dari Takata, plus quick release.
Lingkar Setir memilih model 3 spoke dari Vertex, tuas transmisi pakai kombinasi K-Tuned extended shifter dan shift knob karbon dari Mugen.
Nah, untuk memantau temperatur mesin, oli, voltase baterai dan vakum, Brayen mempercayakan meter dari Greddy.
Mesin
“Untungnya spare parts yang dibutuhkan bisa didapatkan dengan mudah. Yang sulit waktu cari strut bar-nya,” tukas pria berkacamata ini.
“Saya buat persis seperti mobil street racing yang ada di Thailand. Oiya, selang Samco juga diambil dari gabungan antara punya GK5 dan GE8 tuh,” papar Brayen lagi.
Kaki-Kaki
Tidak terlalu ceper? Yup, memang ini ciri khas dari street racing style, yang beda dari gaya stance, menggunakan coil over ISC dan hanya turun sedikit dari dudukan aslinya.
Sementara untuk pelek TE37 Tokyo Time Attack dari Rays berukuran 17 inci, dibalut ban Bridgestone MY02, 215/40 R17.
Kemudian guna membuat sasis lebih rigid, dipasang strut bar di depan keluaran Cusco, di tengah terpasang body bar dari Ultra Racing, dan di belakang ada strut bar dari Nitrous.
Nah, siap balapan nih!
Editor | : | Iday |
Sumber | : | OTOMOTIF |
KOMENTAR