MESIN
Disimpulkan, kemampuan mesin Vitara belum pas dengan perbandingan akhirnya yang dipilihkan untuk mobil ini, terutama bila digunakan di jalan aspal.
Angka perbandingan agak ketinggian. Akibatnya, meski putaran maksimum mesin (batas garis merah) 6.500 rpm, kenyataannya putaran tersebut tidak bisa dicapai.
Maksimum cuma 6.000 rpm.
Alhasil, gigi III cuma efektif digunakan di bawah 80 km/jam.
Di lain hal, mesin termasuk sangat responsif.
Namun saat dingin, penunjuk tachometernya ngaco. Meski tidak menimbulkan getaran, stasionernya (tanpa AC), seakan-akan 200 rpm.
Begitu AC dihidupkan langsung naik 900 - 1.000 rpm.
Mesin ini termasuk tenang. Saat stasioner tanpa AC, rembesan suara ke interior cuma berkisar 45 -4 7 dB.
Begitu AC hidup, langsung melonjak 53 - 55 dB.
Gangguan yang terekam dan muncul saat mobil melaju berasal dari bawah mobil.
Agaknya berasal dari sistem pemindah daya (as roda atau l kopel).
Suara memang tidak selalu muncul. Setelah beberapa waktu mobil digenjot terus dengan kecepatan tinggi, barulah suara muncul.
Ini akan hilang bila tekanan pedal gas dikurangi.
Rem, cukup baik. Namun hati-hati untuk kecepatan tinggi.
Misalnya untuk 100 km/jam, diperlukan keterampilan dan pengalaman mengemudi untuk mengendalikan mobil.
Soalnya,mobil sedikit menjadi agak liar dan pada saat akhir cenderung lari dari jalurnya. Namun untuk 80 km/jam, aman-aman saja.
Pengoperasian peralatan baik, termasuk tongkat persneling.
Untuk jenis jip, tenaga yang digunakan memindahkan posisi tongkat persneling cukupan.
Tidak terlalu keras dan juga tidak ringan.
Sayangnya, untuk pindah ke 4 x 4, free-lock harus dibebaskan dulu.
Editor | : | Iday |
KOMENTAR