Kecepatan mobil yang berubah-ubah ini mengusik Teetor untuk menciptakan alat yang bisa menahan laju mobil.
Akhirnya pada 1948, Teetor mengumumkan hak paten cruise control atas nama dirinya (Patent US 2519859).
Cara kerjanya awal cruise control adalah dengan menggunakan solenoid yang mengatur kabel gas.
Solenoid ini mendapat umpan dari kecepatan putaran as roda, jika putaran as roda terlalu cepat, pedal gas dikendurkan, begitu juga sebaliknya.
(BACA JUGA: Komentar Ketua HDCI, Soal Pemukulan Dalam Insiden Harley Dengan Mazda CX-5)
Awalnya banyak nama dari fitur ini, mulai dari Speedostat, Touchomatic hingga Auto-Pilot.
Akhirnya, Crysler yang mulai mempopulerkan fitur ini dengan nama cruise control.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR