Ditanya apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa yang memakan korban jiwa ini, dirinya mengatakan, kasus ini masih dalam penyidikan sehingga belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kami akan melakukan gelar perkara. Saya sempat meninjau TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan ke rumah sakit.”
“Informasi yang saya dapat, korban dalam kondisi pingsan saat dibawa ke rumah sakit, kemudian meninggal. Jadi meninggalnya di rumah sakit," tandasnya.
(BACA JUGA: Fokus Benahi Simpang Tomang, Uji Coba Ganjil-Genap Tol Karawaci Ditangguhkan Sementara)
Selain memeriksa sejumlah saksi, Polres Berau juga mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman video salah satu stasiun televisi lokal yang merekam aksi tersebut.
Informasi yang beredar menyebutkan, beberapa peserta aksi belum pernah melakukan latihan sebelumnya, sehingga mereka pun tidak kuat menahan beban kendaraan yang melindasnya.
"Kami akan dalami, penyidik masih melakukan penyidikan," katanya lagi.
Sementara, Ketua Panitia Perpisahan Santri Al Kholil, Rohim mengaku tidak mengetahui peristiwa yang menewaskan seorang pesertanya.
"Saya tidak tahu, karena tidak ada di lokasi. Saya sedang berada di dalam rumah karena ada tamu dari Bulungan," ujarnya singkat.
Banyak pihak yang menyayangkan peristiwa yang menewaskan Rangga ini.
Menurut Amir, warga Kecamatan Sambaliung yang hadir dalam kegiatan itu, atraksi itu terbilang nyeleneh.
"Karena itu acara lulusan pelajar MTS (setingkat SMP), masa menampilkan acara begitu," ujar Amir.
(BACA JUGA: Takut Dirazia, Pengendara Motor Matik Malah Masuk Got, Ketahuan Polisi Nantang Kuat-Kuatan)
Saat atraksi berlangsung, menurut Amir, mayoritas para remaja dan wanita memilih menutup mata karena merasa ngeri melihat aksi itu.
"Saya saja ngeri, apalagi waktu dua orang itu tidak bangun.”
“Orang-orang langsung berlarian mendekat, ternyata benar, ada yang celaka," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Atraksi saat Acara Perpisahan Berujung Maut, Rangga Meninggal Setelah Dilindas Mobil Pikap"
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR