Mengatasi problem tersebut, Karmanto menyarankan menggunakan kipas radiator buatan Kinetic yang punya performa lebih baik menggantikan bawaan Duke series versi lama.
Hasilnya?
“Pengaplikasian kipas versi baru ini dijamin lebih adem, aman dari overheat dan stalling,” yakin Karmanto.
(BACA JUGA: Komplet Banget, Tengok 6 Hal Keren Di Instrumen NMAX 2018, Ada Asisten Pribadi Juga)
Solusi lain datang dari Jose Rizal, pemilik Quantum Motori di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang menyarankan setiap servis diharuskan membersihkan radiator yang biasanya ada debu.
“Kalau kotor mengganggu pendinginan mesin,” beber Jose.
Spidometer Berembun
Lain cerita pada Duke 250 milik Videlis Aga yang mengalami spidometer berembun.
“Berawal dari pemakaian 5.000 km mulai berembun seperti kemasukan air, tidak berselang lama mengalami error dan tidak menyala,” beber Aga, sapaan akrabnya.
(BACA JUGA: Aerox Galak, Knalpotnya Kayak Copotan MotoGP, Posturnya Makin Bikin Iri)
Dari hasil analisa Aldo Alexander, owner Crank Addict Deplu Raya, Jakarta Selatan, kemungkinan terjadi kebocoran di bagian mika spidometer akibat proses produksi kurang sempurna, sehingga ada uap air masuk jadi embun.
Solusi paling mudah ditawarkan Aldo sapaannya, dengan melakukan pembersihan pakai lap saat kondisi spidometer tidak berembun, “Lalu lapisi dengan sealant sehingga celah spidometer akan dapat tertutupi dengan sempurna,” terangnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR