Otomotifnet.com – Jenazah dikeluarkan dua orang dari keranda yang diangkut sebuah mobil ambulans menuju TPU Tegal Alur, Jakarta Barat menuju TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
Sebuah foto yang merekam kegiatan mereka kemudian beredar di media sosial.
Kemudian, ada foto dengan angle berbeda juga ikut disebar dan sontak membuat warganet geger.
"Viral foto mayat berbungkus kafan diduga hendak dibuang, netizen emosi ketika lihat ini," sebut keterangan foto seperti dilansir akun Instagram @omg.indonesia.id.
Warganet sempat terbawa emosi oleh foto-foto keterangan foto di unggahan tersebut.
Kemudian kami mencoba menelusuri apa yang sebenarnya terjadi dalam foto-foto tersebut.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Jakarta Barat Aris membantah semua kabar yang menyebutkan jenazah tersebut dibuang dan tak dimakamkan dengan layak.
Ia memastikan, tidak ada jenazah yang dibuang di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur.
(BACA JUGA: Misteri Penemuan Honda Scoopy di Kuburan, Teronggok Tanpa Roda, Pemilik Belum Diketahui)
"Sudah banyak jenazah yang tidak dikenal enggak ada keluarganya itu kami makamkan di TPU Tegal Alur. Jadi tetap kami bakal urusi jenazah, enggak ada yang terlantar," tegas Aris.
TPU Tegal Alur adalah satu dari enam tempat pemakaman di DKI Jakarta untuk jenazah-jenazah yang tidak memiliki identitas atau tidak dikenal, biasa disebut tunawan.
Ia menegaskan, tidak mungkin ada petugas menelantarkan jenazah di pemakaman umum.
"Logikanya, pasti kalau jenazah enggak dikubur akan tercium bau di TPU. Enggak mungkin juga ditelantarkan, pasti kita urusi mulai dimandikan, dikafani, sampai jenazah dikubur," beber Aris.
Tak seperti di foto
Kepala Bidang TPU Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Siti Hasni, membantah soal sederet foto yang menggambarkan jenazah dibuang seperti viral di media soaial.
Menurut dia foto tersebut diambil sekitar satu pekan lalu di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
"Foto itu sepertinya diambil beberapa minggu yang lalu. Sedangkan pelayanan kami tiap hari pasti ada," kata Siti saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu, (27/5/2018).
Siti mengatakan, lahan yang terdapat dalam foto tersebut adalah lahan tambahan yang memang diperuntukkan bagi jenazah terlantar atau tak memiliki keluarga.
(BACA JUGA: Geger, Beredar Foto Mayat Dibuang Dari Ambulans, Digotong Dua Orang Kayak Nenteng Karung)
Lahan ini biasa disebut blok khusus. "Kalau jenazah umum memang ada ahli waris yang mengurus," sambung dia.
Tingginya alang-alang dan rerumputan, memperlihatkan seolah jenazah sedang dibawa ke semak-semak.
Namun, Siti memastikan jenazah yang berkafan itu hendak dibawa ke liang kuburm bukannya dibuang.
"Jadi lahan itu adalah lahan perluasan. Perluasan untuk area makam orang yang terlantar di mana yang area di depannya sudah habis," beber Siti.
Karena masih baru, Siti mengaku lahan tersebut memang belum sempat dirapikan saat jenazah itu tiba.
Meski jenazah tersebut merupakan jenazah yang tak memiliki kekuarga, Siti mengaku pihaknya tetap memperlakukan pemakamannya dengan layak.
"Jenazahnya sudah kami mandikan, kami kafankan, kami salatkan, kalau dibuang, buat apa," kata dia.
Ia siap bertanggung jawab apabila memang terbukti bahwa ada jenazah yang dibuang oleh anak buahnya itu.
(BACA JUGA: Jenis-jenis Ambulans Milik Polda Metro Jaya, Dari Angkut VIP Sampai Angkut Jenazah Korban Teroris )
Penjelasan petugas makam
Simpang siur soal sejumlah foto jenazah diduga diterlantarkan saat akan dikuburkan langsung diluruskan Abdul Rohman.
Sebagai penyedia jasa lainnya orang perorang di TPU Tegal Alur, Abdul menjelaskan foto yang beredar tidak seperti kenyataannya.
"Itu bukan dibuang, bukan ditelantarkan. Memang kalau di foto terlihat seperti dibuang. Tapi enggak betul," ujar Abdul yang ikut terlibat dalam proses pengangkatan jenazah seperti dalam foto tersebut.
Ia bercerita pada Jumat (25/5/2018) siang, ada dua mobil ambulans mengantarkan enam jenazah ke TPU Tegal Alur, tepatnya di blok khusus makam untuk jenazah tanpa identitas atau tunawan.
"Ada dua ambulans bawa tiga jenazah bayi sama tiga jenazah dewasa. Kebetulan yang di foto itu pas kita lagi gotong jenazah dewasa," kata Abdul.
"Karena itu posisi peti ada di bawah, dan kondisi jenazah yang sudah sekitar tiga minggu. Untuk mempermudah memang sengaja kita letakkan peti secara miring," kata Abdul.
Peletakan peti secara miring dimaksudkan Abdul agar jenazah bisa diangkat secara perlahan menuju liang lahatnya.
"Kondisi jenazah enggak memungkinkan untuk diangkat dari peti langsung karena sudah lama. Jadi kita perlu hati-hati, makanya dua orang angkat jenazah, satu orangnya mengangkat peti berbarengan," jelas Abdul.
(BACA JUGA: Helm Canggih Bisa Kasih Tahu Lokasi Kecelakaan Dan Telepon Ambulans)
Dikatakan Abdul, saat itu ia bersama dua orang petugas lainnya yang mengurusi keenam jenazah.
Mereka sudah memperlakukan jenzah sebaik mungkin sesuai dengan tata cara pemakaman secara Islam.
Ia pun merasa terkejut jika prosesi pemakaman jenazah yang ia lakukan itu beredar viral di media sosial.
Ditambah lagi dengan judul jenazah ditelantarkan.
Siapa penyebar kabar bohongnya?
Abdul menduga, beredarnya foto-foto tersebut berawal dari dua bocah yang iseng memfoto petugas saat menguburkan makam.
"Memang pas ambulan datang, ada dua anak sekolah sepantaran SMP lah kira-kira itu dia duduk di sana. Kayaknya memang mereka yang foto," ujar Abdul.
Abdul mengatakan, dugaannya itu didasari dari tingkah laku kedua bocah yang berpindah-pindah tempat.
"Anaknya dua, cowok-cewek mungkin pacaran. Itu pertama dia di sana depan, lalu pindah ke belakang sini yang ilalang tinggi," kata Abdul.
(BACA JUGA: Helm Canggih Bisa Kasih Tahu Lokasi Kecelakaan Dan Telepon Ambulans)
Untuk menyamakan jepretan foto yang beredar, ia pun mengulang kembali mengambil gambar di lokasi yang sama.
"Kalau di foto itu kelihatannya rumput tinggi, padahal kalau kita ambil normal ini biasa aja. Si anak yang ambil foto ini memang posisinya ambil dari bawah jadi terkesan rumput tinggi," tutur Abdul.
Akibat dari sudut pandang foto yang memperlihatkan rerumputan tinggi itu pun, patok atau nisan makam tidak terlihat sama sekali.
"Jadi kesannya kayak dibuang, kalau di foto itu kan enggak ada nisannya. Padahal ini ada patok nisan kalau kita ambil normal," ujar Abdul.
Pantauan kami, lokasi pemakaman tunawan memang tidak ditumbuhi dengan rerumput yang tumbuh tinggi.
Malah kesan gersang yang terlihat saat kami meninjau lokasi secara langsung.
Di samping pemakaman juga terdapat sebuah empang kecil dan dipenuhi veberaoa warga yang sedang memancing.
Abdul pun memaklumi ulah dua bocah yang diduga penyebab dari beredarnya foto viral jenazah terlantar.
(BACA JUGA: Spooring Gratis Buat Mobil Ambulance dan Mobil Jenazah)
"Saya baru lihat mereka berdua. Karena kalau warga sini sudah biasa melihat proses pemakanan tunawan di sini, malah kadang mereka (yang memancing) ikut bantu juga," kata Abdul.
Ada 5000 makam tunawan
Selain TPU Tegal Alur, ada lima pemakaman umum yang menerima jenazah tanpa identitas atau tunawan di DKI Jakarta.
Yakni, TPU Pondok Rangon (Jakarta Timur), TPU Semper (Jakarta Utara), TPU Tanahkusir (Jakarta Selatan), TPU Kampung Kandang (Jakarta Selatan), dan TPU Menteng Pulo (Jakarta Selatan).
Abdul mengatakan setiap harinya selalu saja ada jenazah tunawan yang dikirim pihak rumah sakit dari beberapa wilayah di DKI Jakarta ke TPU Tegal Alur.
"Rata-rata per harinya bisa empat sampai lima jenazah yang dikirim rumah sakit. Ada dari RS Cipto, RS Fatmawati, RSUD Cengkareng, ada dari Panti Dinsos juga," ujar Abdul.
Abdul mengatakan, pihak rumah sakit pun terkadang memberikan kabar mendadak jika ada jenazah yang akan dibawa ke TPU Tegal Alur.
"Ngabarin si ngabarin, cuma kadang nelepon bilang jenazahnya sudah dalam perjalanan, jadi dadakan," sambung Abdul.
Untuk mengantisipasi hal itu Abdul pun sengaja menggali beberapa lubang setiap harinya.
(BACA JUGA: Mencekam, Jenazah Dibonceng Pakai Motor, Tempuh Puluhan Kilometer Di Kegelapan)
"Kita sudah siapin setiap hari umpama enam atau sepuluh lubang kubur tuh kita gali. Gali selutut dulu, nanti pas ada kiriman jenazah datang baru kita gali lagi," tutur Abdul.
"Sengaja memang kita gali untuk memudahkan. Nanti kalau lubang sudah sisa sedikit kita gali baru, karena jenazah enggak tentu datangnya setiap hari," tambah Abdul.
Bahkan dikatakan Abdul, dalam sehari ia pernah menguburkan sebanyak 18 jenazah tunawan.
"Kalau banyak begitu kita bagi per grup lima orang, kalau petugas gali di sini ada 30. Jadi kerja sama saling bantuin," ujar Abdul.
Dikatakan Abdul, sepanjang periode 2012 hingga Mei 2018 ada sekitar 5.000 makam tunawan di TPU Tegal Alur.
"Kalau dari cattan terakhir 2012 kemarin sampai sekarang ada sekitar 5.000 lebih mah makam yang khusus tunawan saja," kata Abdul.
Selain tunawan, dikatakan Abdul, ada juga jenazah dengan identitas yang turut dimakamkan di TPU Tegal Alur.
"Kadang yang ada namanya itu dimakamin di sini karena keluarganya tidak ada, tapi jenazah sewaktu meninggal masih menyimpan identitas diri KTP," beber Abdul.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR