3.Tanpa Busa Lebih Baik
Dari beragam jenis, kadang ada balaclava yang memiliki busa pada bagian mulutnya.
Memilih boleh saja, cuma sebaiknya memilih balaclava yang tanpa busa.
Hal ini dikarenakan busa tersebut tidak memiliki peran yang signifikan.
"Kalau yang ada busanya, biasanya hanya membuat hidung menjadi gatal. Lalu jahitan antara busa dan kain balaclava bisa membuat kulit jadi iritasi."
"Misal dibilang sebagai penyaring debu, kain balaclava saja sudah berfungsi sebagai penyaring debu kan," Eric menjelaskan.
4. Bahan Yang Ideal
Di pasaran, balaclava berkualitas punya beragam jenis bahan. Dari yang berbahan jersey, hingga berbahan kaos.
Merek Alpinestar misalnya yang berbahan jersey, lebih sejuk saat dipakai karena memiliki bahan yang tipis tapi tidak mudah robek.
Sedangkan yang berbahan kaos seperti merek OMP punya daya serap yang lebih baik.
Hal ini pun kembali pada kebutuhan masing-masing.
"Kalau pakai bahan jersey mungkin cocok untuk harian yang tidak butuh adrenalin tinggi dan lebih berkeringat, tapi kalau OMP kan khusus untuk kompetisi. Pasti jenis bahannya akan disesuaikan lagi," lanjut Anggono.
5. Wajib Dicuci
Setelah riding, lepas balaclava, lalu biasanya langsung dimasukin ke kantong jaket.
Terus berulang seperti itu setiap hari. Akhirnya balaclava jadi lupa untuk dicuci, padahal ini bisa mengganggu kesehatan kulit loh.
Radikal bebas dan keringat yang menempel, kalau tidak rajin dicuci bisa membuat kulit wajah menjadi kusam dan mudah berjerawat.
Ganteng jadi tak maksimal.
"Makanya, balaclava itu dicuci dua atau tiga hari. Kalau tidak dicuci, dampaknya pasti jadi mengurangi kesehatan kulit muka."
"Cuci pakai deterjen biasa aja, ringan-ringan saja. Lalu dijemur jangan terpapar sinar matahari langsung. Sambil diangin-angini juga lebih bagus," tutur Eric.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR