Otomotifnet.com - Saat pabrikan Ducati memilih Jorge Lorenzo menggantikan Andrea Iannone, masih bisa diterima dengan akal sehat.
Prestasi Jorge Lorenzo di Yamaha sudah tidak diragukan lagi, lebih dari 40 kemenangan pernah diraihnya.
Sedangkan Danilo Petrucci? Pembalap Italia ini belum pernah menang dan baru mendapat podium 6 kali (Sekarang, Lorenzo 112 kali di MotoGP).
Jika dibandingkan, statistik hasil Jorge Lorenzo dan Danilo Petrucci benar-benar memiliki jarak yang jauh.
(BACA JUGA: Buritan KTM Duke Mau Dibikin Lebih Sporty, Pakai Tail Tidy Bisa Jadi Solusinya)
Lalu kenapa Danilo Petrucci bisa terpilih untuk menggantikan posisi kosong yang ditinggalkan Jorge Lorenzo?
Paolo Ciabatti, direktur balap Ducati menerangkan salah satu alasannya adalah poin.
"Saat kami mengambil keputusan (memilih Petrucci), Danilo memiliki poin lebih dari Jorge," ujar Paolo Ciabatti seperti dikutip dari Speedweek.com.
Poin yang dimaksud direktur balap Ducati ini adalah poin di klasemen sementara MotoGP.
(BACA JUGA: Pilih Pelindung Radiator Motor Yang Aman, Begini Kriterianya Bro!)
Hal itu karena di awal musim, Jorge Lorenzo mengalami masalah dan beberapa kali tidak menyelesaikan balapan.
Sekarang, Jorge Lorenzo memimpin hanya satu poin dari Danilo Petrucci.
Selain itu, Paolo Ciabatti juga mengatakan alasan lain.
"Danilo menyelesaikan musim 2017 di belakang Jorge Lorenzo," tambah Ciabatti.
(BACA JUGA: Girly Banget Nih, Modifikasi Yamaha Lexi 125 Buat Rider Kaum Hawa, Dominasi Warna Pink)
Tapi Paolo Ciabatti juga tetap memberi Danilo Petrucci tugas, yakni untuk meningkatkan konsistensinya saat membalap.
"Ada ruang untuk menjadi lebih baik, dia bisa menjadi rekan setim bagus untuk Andrea di 2019," imbuh Ciabatti.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR