Paling kasat mata ubahannya mulai di seri Suzuka ini pakai fairing baru, bentuknya lebih membulat tak setajam fairing asli CBR250RR, lalu di sisi bawah radiator ada tekukan dan bodi belakang lebih pendek dan lebar.
Menurut Anggono, fairing ini langsung buatan tim R&D Honda.
Fairing baru ini didevelop untuk meningkatkan sisi aerodinamika, sehingga kecepatan meningkat.
“Efek besarnya saat di straight aja, top speed naik tapi enggak terlalu banyak,” bilang pembalap berjuluk Silent Boy ini.
Perubahan berikutnya dari riding position, efek dari penggantian setang yang lebih menekuk ke bawah.
“Posisi duduk saat di straight jadi lebih nyaman dan maksimal posisinya,” imbuh pembalap asal Yogyakarta ini.
Laju motor makin kencang dengan perubahan di mesin, putaran maksimal dinaikkan.
“Tahun lalu cuma 14.800 rpm, sekarang 15.200 rpm,” imbuh Anggono sambil menyebut untuk keseluruhan mesin sama dengan spek tahun lalu.
Jika ditelaah dari motor tahun 2017, bagian dalam mesin tetap standar sesuai regulasi, perubahan ada di penggunaan knalpot HARC Pro, pemasangan radiator besar dan oil cooler, dan ada ram air duct besar mengganti posisi lampu. ECU pun langsung pakai produk garapan R&D Honda.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR