“Sudah lama pengin bikin modifikasi seperti ini. Unik kayaknya,” kekeh pria berdarah Sunda ini.
Krishna yang memang pencinta brand ‘mobil rakyat’ asal Jerman tersebut, bercerita kalau sejak sekolah di Bandung, ia sudah dikenalkan dengan VW.
Kecintaannya terhadap VW kembali muncul beberapa tahun belakangan ini.
Ketika ditawari seorang temannya di Semarang, Jateng, sebuah VW Kodok dalam kondisi bahan.
“Pas kebeneran lagi pengen bikin limousine. Ya sudah sekalian aja dikerjakannya di Semarang juga,” jelas warga Cirendeu, Jakarta Selatan ini.
Proyek limousine ini dilakukan di bengkel Mas Old Speed, Semarang.
Tubuh Kodok tadi disobek dan dibelah bagian tengah, kemudian ditambahi pelat untuk bodi (lantai dan atap).
Proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, yakni sekitar 2 tahun lebih.
“Dengan bentuk seperti ini panjang totalnya bertambah sekitar 1 meter,” katanya.
Beberapa komponen juga disesuaikan dengan panjang yang bertambah, seperti mekanisme kabel gas.
Interior, terutama kabin belakang dibuatkan rak agar berkesan lebih nyaman.
Uniknya, penampilan mobil ini dibiarkan bergaya vintage classic.
“Saya suka model VW Kodok 1200 ini, jadi enggak dibuat yang aneh-aneh,” kata Krishna.
Pelek menggunakan Mangel Chrome Wheels 15 inci yang dibalut ban dengan white wall.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR