Sayangnya, kenyamanan akan sirna ketika mobil dilecut dalam kecepatan lebih dari 80 km/jam.
Sebab, lingkar kemudi tetap enteng, tidak menjadi menjadi lebih berat.
Ini mengakibatkan lingkar kemudi sangat mudah terkoreksi.
Sangat terasa ketika mobil melaju di kondisi jalan bergelombang dan juga menikung.
Tentunya ini bisa membahayakan.
Selain itu, OTOMOTIF beberapa kali mencoba menikung dengan kecepatan tinggi.
Entengnya lingkar kemudi tersebut justru membuat pengendara akan lebih banyak mengoreksi pergerakan setir.
Seiring dengan peningkatan kecepatan, akan lebih baik jika pada kecepatan tinggi, setir dibikin sedikit lebih berat.
Baca Juga : Mesin 3.300 Cc Kia Grand Sedona Bensin Dianggap Boros, Ini Konsumsi BBM Versi Diesel
Sehingga laju mobil jadi lebih stabil.
Meski begitu, rasio perputaran antara setir dan roda terbilang baik.
Pengemudi tak perlu menggerakkan setir terlalu banyak jika hanya akan berpindah jalur.
Atau ketika berbalik arah, putaran setir juga tak terlalu banyak.
Dengan kata lain, radius putarnya terbilang kecil.
Jadi, meski dimensi mobilnya panjang, tak perlu ambil ancang-ancang yang terlalu jauh buat putar balik.
Eits, tapi hati-hati bagian pantat menyenggol trotoar ya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR