Otomotifnet.com - Sri Sultan Hamengkubuwono X mengajukan syarat terkait pembangunan tol Solo-Yogyakarta.
Sri Sultan selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta meminta tol dibangun melayang (elevated).
Terkait syarat khusus tersebut, pemerintah pusat menyanggupinya.
Sedangkan proyek tol Bawen-Yogyakarta juga ada kesepakatan sama, akan dibangun melayang saat masuk daearah Sleman.
(Baca Juga : Ini Yang Bikin Sri Sultan Keberatan Tol Yogyakarta-Solo Lewat Sleman Timur)
“Jalan bebas hambatan ini akan terhubung hingga ringroad utara sebelah barat, tepatnya membentang di atas Selokan Mataram,” ungkap orang nomor satu di DIY tersebut.
Kesepakatan ini disampaikan Gubernur DIY demi mengurangi dampak negatif pada kondisi sosial masyarakat akibat pembebasan lahan.
Sri Sultan juga mengatakan, ruas tol Yogya- Manisrenggo (Klaten) sebagai bagian tol Solo-Yogyakarta harus memperhatikan kelestarian situs-situs sejarah di area Prambanan.
Menurut Sultan, dengan tol elevated kemungkinan biaya sosial yang dibutuhkan lebih murah dari pada pembebasan tanah.
(Baca Juga : Gubernur Jateng Minta Exit Tol Bawen-Yogyakarta Ada Yang Dekat Borobudur)
Bentuk jalan tol yang melayang ini sekaligus menjadi solusi untuk penyelamatan area Prambanan yang banyak situs bersejarahnya.
Dia juga sempat menyatakan keberatan jika pembangunan tol Solo-Yogyakarta nantinya akan melewati dan merusak situs di sekitarnya.
Apalagi, di kawasan Sleman timur banyak situs budaya yang wajib dipertahankan.
“Usulan saya (tolnya) dibangun lewat ringroad yang sudah ada. Saya keberatan kalau merusak situs yang ada, seperti Prambanan,” ujar Sri Sultan HB X.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Soal Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogya dan Yogya-Solo, Sultan HB X Ajukan Syarat Khusus
Editor | : | Iday |
KOMENTAR