Otomotifnet.com - Desas-desus bakal munculnya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia terbaru awal 2019 ini, banyak mengundang kontroversi.
Pasalnya, kedua low MPV ini dikabarkan hanya mengalami major change.
Platform tetap sama dengan generasi yang ada sekarang, termasuk dapur pacunya.
Dengan kata lain, hanya berubah tampang depan dan belakang, plus digosipkan bakal ada penambahan fitur-fitur terkini.
Spesifikasi Singkat dan Hasil Test Drive Avanza dan Xenia
Nah, biar lebih afdol dan bisa dijadikan referensi buat Anda yang berniat meminang generasi terbaru Avanza-Xenia, yuk simak hasil test drive kedua mobil sejuta umat ini.
Mulai dari generasi pertama hingga yang ada saat ini, simak:
AVANZA 1.3 G 2004
Saat generasi pertama ini nongol, langsung disambut antusias oleh masyarakat Indonesia.
Karena masuk dalam daftar mobil keluarga dengan harga yang cukup terjangkau saat itu, yakni di bawah Rp 100 juta.
Namun fiturnya masih sangat basic.
Tapi sudah dilengkapi AC double blower loh.
Kala itu Avanza 1.3 G yang kami uji, masih mengusung dapur pacu berkode K3-DE berkapasitas 1.300 cc, DOHC 16 katup, dengan sistem bahan bakar sudah injeksi.
Namun belum disematkan teknologi bukaan katup variabel (VVT-i).
Mesin ini punya tenaga maksimum hanya 86 dk di 6.000 rpm dan torsi 117 Nm di 3.200 rpm.
Dipadu transmisi manual 5-percepatan maju.
Tarikannya saat itu terbilang cukup responsif dan cepat.
Baca Juga: Di Atas 3 Tahun, 4 Part Kaki-kaki Avanza, Xenia dan Ertiga Kerap Jajan
Untuk mencapai kecepatan 0 – 100 km/jam, ia hanya butuh waktu 13,94 detik.
Sedangkan untuk jarak 402 meter dari kondisi diam, diraih dalam waktu 19,45 detik.
Konsumsi bahan bakarnya pun terbilang cukup irit kala itu.
Untuk pemakaian dalam kota dengan kondisi lalu lintas padat, bisa mencapai 9 km/liter.
Sedangkan luar kota tembus 11 km/liter.
Sayangnya, suspensi belakangnya terasa agak keras.
Ketika berjalan di jalan bergelombang, penumpang di belakang terasa seperti dikocok-kocok.
Ditambah jok penumpang di baris tengah maupun belakang, tidak dilengkapi headrest, sehingga mengurasi kenyamanan.
Belum lagi saat berjalan di rpm rendah, lari mobil terasa seperti ndut-ndutan.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 13,94 detik
- 40 – 80 km/jam : 6,7 detik
- 0 - 402 meter : 19,45 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 9 km/liter
- Luar kota : 11 km/liter
- Konstan 60 km/jam : 16 km/liter
TOYOTA AVANZA 1.3 S A/T 2004
Masih di tahun yang sama, Toyota kembali merilis Avanza tipe tertinggi (S), dengan dua pilihan transmisi, yaitu manual (M/T) 5-percepatan dan otomatis (A/T) 4-percepatan.
Meski dapur pacunya masih sama K3 berkapasitas 1.300 cc, namun sudah dijejali teknologi VVT-i, yang membuatnya lebih bertenaga.
Makanya kodenya dibedakan jadi K3-VE.
Dapur pacu ini mampu menelurkan tenaga maksimum sebesar 89 dk di 6.000 rpm, atau lebih tinggi 3 dk dari yang non VVT-i.
Torsi puncaknya juga lebih tinggi 3 Nm, jadi 120 Nm di putaran 3.200 rpm. Oh iya, saat itu teknologi VVT-i-nya masih single, alias hanya di katup isap saja.
Namun dengan penambahan tenaga segitu tidak berpengaruh banyak ketika diterapkan pada tranmsisi otomatis.
Baca Juga: Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Power Steering Hidraulik Toyota Avanza Rusak
Malah saat dijajal berlari dari 0 - 100 km/jam, waktu tempuhnya justru lebih lambat dari tipe G bertransmis manual, yaitu hanya meraih waktu 17,6 detik.
Sedangkan untuk mencapai jarak 402 meter, butuh 20,98 detik.
Oh iya, perbedaannya dibanding tipe G dan E, pada varian tertingi ini sudah dilengkapi dengan rear defogger, odometer sudah digital, ticket holder diganti dengan tuas freshner, serta kaca depan berlaminasi hijau (green laminated).
Selain itu, sistem rem sudah dilengkapi dengan tenologi ABS (Anti-lock Braking System).
Namun meski fiturnya lebih banyak, keluhan suspensi belakang yang suka ajrut-ajrutan saat melewakti jalan tidak rata, masih saja terjadi.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 17,6 detik
- 40 – 80 km/jam : 7,16 detik
- 0 - 402 meter : 20,98 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 8 km/liter
- Luar kota : 14 km/liter
NEW AVANZA 1.3 E M/T 2006
Selang 2 tahun dari kemunculannya, tahun 2006 Avanza mengalami sedikit penyegaran.
Meski tidak berubah total, namun auranya jadi sedikit lebih sporti, terutama pada fascia depan (bumper dan gril).
Perubahan tersebut membuat moncong Avanza sedikit lebih panjang dari sebelumnya.
Sementara perubahan di bagian belakang hanya pada desain lampunya.
Selebihnya masih sama, hanya saja warna interiornya berubah jadi terang (sebelumnya gelap), sehingga terkesan ruang kabinnya jadi luas.
Tapi, untuk motor penggeraknya oleh Toyota sudah diganti pakai K3-VE, yang sudah mengusung teknologi VVT-i (masih single).
Dan sepertinya mesin ini juga mengalami sedikit peningkatan tenaga dari pertama keluar pada 2004 silam.
Buktinya, tenaga maksimumnya naik jadi 92 dk (sebelumnya hanya 89 dk) di 6.000 rpm, atau naik 3 dk dari mesin K3-VE 2004 yang dipakai di Avanza S.
Sementara kalau dibandingkan dengan mesin Avanza E sebelumnya yang masih pakai K3-DE, peningkatan tenaganya lebih tinggi 6 dk.
Torsinya juga naik dari 11,9 kg.m (117 Nm) jadi 12,2 kg.m (120 Nm) di 3.200 rpm.
Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Pedal Kopling Toyota Avanza Keras
Nah, menggunakan mesin K3-VE ini, gejala ndut-ndutan saat berjalan di putaran rendah sudah mulai jauh berkurang, meski masih tetap ada.
Selain itu, kemampuan akselerasinya juga lebih ‘nampol’ dibanding versi sebelumnya (transmisi manual).
Untuk pencapai kecepatan 0 – 100 km/jam, lebih cepat hampir 1 detik, yaitu cuma butuh waktu 13,22 detik (yang lama 13,94 detik).
Untuk mencapai jarak 0 – 402 meter juga lebih singkat, yaitu hanya 18,84 detik (versi lama bermesin K3-DE butuh 19,45 detik).
Namun secara pemakaian bahan bakar, bisa dibilang hampir tidak ada bedanya dengan versi lama, baik saat dijajal di dalam kota maupun luar kota.
Sipnya lagi, sepertinya saat itu Toyota telah merevisi kinerja suspensi belakangnya yang sebelumnya terasa lumayan keras bantingannya.
Pada Avanza facelift yang pertama ini bantingannya terasa lebih bersahabat, meski dipakai tanpa beban angkut.
Penumpang belakang pun bisa lebih nyaman, lantaran joknya telah dilengkapi sandaran kepala.
Keluar masuk penumpang paling belakang pun lebih mudah, karena jok tengah bisa dilipat di kedua sisi.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 13,22 detik
- 40 – 80 km/jam : 5,5 detik
- 0 - 402 meter : 18,84 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 9 km/liter
- Luar kota : 15,25 km/liter
- Konstan 60 km/jam : -
TOYOTA AVANZA 1.5 S A/T 2008
Selang 4 tahun, PT Toyota Astra Motor (TAM) bukan saja merilis lagi Avanza berwajah baru, namun juga memberikan pilihan mesin baru pula.
Ya, di tahun 2008 Toyota memperkenalkan Avanza 1.5 alias menggunakan mesin 1.500 cc.
Tapi hanya untuk varian tertingginya, yaitu tipe S.
Mesin yang digunakan sama seperti yang dipakai pada Toyota Rush atau Daihatsu Terios, yaitu berkode 3SZ-VE, 4 silinder segaris 1.495 cc, DOHC 16 katup dan sudah VVT-I (single).
Mesin ini mampu memuntahkan tenaga 109 dk di 6.000 rpm dan torsi 141 Nm di 4.400 rpm.
Perubahan pada Avanza S di tahun ini (2008), tampak pada bumper depan dimana gril dan air duct di bawah bumper dibikin lebih besar.
Desain foglamp barunya juga lebh manis dengan penambahan garnish.
Sementara di bagian belakang ditambahkan garnish krom di bawah kaca pintu bagasi.
Lalu spionnya sudah ditambahkan sein, head unit pakai model 2DIN dengan 4 speaker dan 2 tweeter di pilar A.
Namun secara garis besar, desain interiornya masih seperti generasi di bawahnya.
Fitur keselamatannya pun hanya sebatas pengerman ABS, belum dilengkapi SRS airbag.
Hanya saja secara kemampuan akselerasi dan efisiensi bahan bakar, jauh lebih baik dari Avanza 1.3 S bermesin K3-VE.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 14,1 detik
- 40 – 80 km/jam : 5,8 detik
- 0 - 402 meter : 19,3 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 9,9 km/liter
- Luar kota : 11,4 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 13,6 km/liter
Baca Juga: Inilah 6 Rekomendasi Sokbreaker Toyota Avanza Agar Lebih Stabil
TOYOTA AVANZA 1.3 G A/T 2009
Karena mempertimbangkan kondisi lalu lintas di kota-kota besar makin padat, plus peminat Avanza tipe 1.3 G cukup banyak, di tahun 2009 PT Toyota Astra Motor merilis Avanza 1.3 G bertransmisi otomatis (A/T) 4-percepatan.
Dari segi eksterior maupun interior tidak ada perubahan dari tipe G manual.
Hanya berbeda dari jenis transmisi yang dipakai.
Mesinnya juga tetap pakai K3-VE berkapasitas 1.298 cc 4 silinder segaris, DOHC 16 valve, VVT-i, dengan direct coil.
Namun tidak ada fitur ABS pada sistem pengeremannya seperti di tipe S.
Oh iya, tipe shifter atau pemindah gigi yang dianut masih model gate, yang bertujuan untuk safety.
Yaitu agar tuas shifter tidak mudah bergeser saat tidak sengaja tersenggol.
Lalu secara kemampuan handling maupun akomodasi, masih sebelas dua belas dengan tipe G M/T.
Hanya saja untuk askelerasi dan konsumsi BBM, tentunya masih lebih unggul yang transmisi manual.
Data Test Akselerasi
- 0-100 km/jam : 14,5 detik
- 40-80 km/jam : 6,0 detik
- 0-402 m : 19,5 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 10 km/liter
- Luar kota : 12 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 15 km/liter
ALL NEW TOYOTA AVANZA G 1.3 A/T 2011
Setelah lama minim perubahan, di tahun 2011 PT Toyota Astra Motor kasih kejutan dengan merilis Avanza yang mengalami perubahan signifikan.
Makanya dikasih embel-embel All New. Baik dari sisi eketerior maupun interior berubah banyak.
Dimensinya lebih besar dengan ruang kabin yang lebih luas.
Desain interior juga terkesan lebih modern, dengan kemiringan pilar A yang lebih landai.
Rancangan bodinya yang berlekuk-lekuk pun lebih aerodinamis, dengan coefficient of drag atau hambatan angina mencapai angka 3,2. Jauh lebih rendah ketimbang versi lama yang mencapai 3,6 poin.
Perubahan pada sisi interior, jok tengahnya bisa digeser mauju mundur.
Lalu jok paling belakang dirancang jadi dua bagian, dan masing-masing bisa dilipat bila ingin mengakomodasi barang bawaan lebih banyak.
Sandaran joknya juga bisa direclining, meski tidak banyak.
Sementara soal performa mesin, hampir tak berubah dari versi sebelumnya.
Namun ada perubahan pada kinerja suspensi, yang jauh lebih nyaman dibanding sebelumnya.
Baca Juga: Penyakit Limbung Avanza Seketika Hilang, Obatnya Sudah Ketahuan
Data Test Akselerasi
- 0-100 km/jam : 15,6 detik
- 40-80 km/jam : 6,3 detik
- 0-402 meter : 20,2 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 8,9 km/liter
- Luar kota : 12,6 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 14,9 km/liter
ALL NEW TOYOTA AVANZA VELOZ 1.5 M.T & A/T 2011
Pada 2011, PT Toyota Astra Motor mengubah strategi pengkastaan Avanza.
Bila sebelumnya varian tertinggi diposisikan pada tipe S, maka saat itu dibuat lagi varian baru bernama Avanza Veloz.
Tipe S tak lagi dikeluarkan.
Oh iya, tipe Veloz ini desainnya lebih sporti luar dalam.
Hasil test kami pada varian tertinggi Avanza ini cukup memuaskan kala itu.
Gejala ajrut-ajrutan pada suspensi belakang yang dulu sering dikeluhkan pengguna Avanza, semakin berkurang.
Sayangnya, perubahan pada kaca spion yang diposisikan lebih tinggi dari Avanza 1.5 S, membuat area blind spot jadi lebih banyak.
Untuk tenaga dan torsi, lebih kurang sama dengan Avanza 1.500 cc lama.
Namun soal akselerasi masih lebih baik versi lamanya. Boleh jadi disebabkan dari bobot kendaraan yang bertambah.
Data Test Akseleras Velos 1.5 A/T Veloz 1.5 M/T
- 0-100 km/jam 15,1 detik 13,1 detik
- 40-80 km/jam 6,2 detik 5,6 detik
- 0-402 meter 19,5 detik 18,8 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota 9,8 km/liter 10,5 km/liter
- Luar kota 12,3 km/liter 11,5 km/liter
- Konstan 100 km/jam 15,0 km/liter 16,0 km/liter
GRAND NEW TOYOTA AVANZA 1.3 A/T 2015
Tahun 2015 Toyota Avanza kembali direvisi penampilan maupun performanya, yang diberi nama Grand New Avanza (GNA).
Tampang depan berubah banyak dengan model gril besar mirip Toyota Highlander.
Mesinnya yang semula pakai K3-VE, diganti jadi 1NR-VE berkapasitas sedikit lebih besar, yaitu 1.329 cc.
Tenaga maksimumnya mencapai 99 dk di 6.000 rpm dan torsi 132 Nm di 3.800 rpm.
Pada generasi terbaru ini (hingga saat ini), sistem suspensinya mendapat perbaikan menggunakan jenis 4-Link Lateral Rod yang memang sedikit lebih keras dari versi sebelumnya.
Namun membuatnya bantingannya jadi lebih nyaman dan stabil pada kecepatan rendah.
Begitu juga pada kecepatan tinggi. Sayangnya, gejala limbung masih agak terasa.
Belum lagi EPS-nya (Electronic Power Steering) terbilang over sensitive di kecepatan tinggi, tidak bertambah berat secara proper.
Jadi kalau ngebut, driver mesti ekstra hati-hati. Sebab, setir goyang dikit bisa berakibat fatal.
Soal mesin barunya berkode 1NR, memang ada perkembangan sedikit dibanding versi K3.
Untuk mencapai 0 – 100 km/jam, tercatat lebih cepat 1 detik.
Hanya saja, mungkin karena grafik tenaganya lebih merata, saat ingin overtake atau menambah kecepatan, terkadang GNA 1.3 ini terasa seperti underpower.
Kekedapan dalam kabinnya juga jauh lebih baik dari generasi sebelumnya.
Meski pada kecepatan 100 km/jam, gerungan mesin mulai terdengar di dalam kabin.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Cara Bikin Avanza Kenceng Dengan Mesin Standar
Data Test Akselerasi
- 0 - 100 km/jam : 14,6 detik
- 40 - 80 km/jam : 6,2 detik
- 0 - 402 m : 19,5 detik
Konsumsi BBM
- Dalam Kota : 11,5 km/liter
- Luar Kota : 12,5 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 15,6 km/liter @3.250 rpm
DAIHATSU XENIA Li 2005
Pertama kali Daihatsu Xenia masuk pasar Indonesia, sangat ala kadarnya.
Minim sekali fitur yang diberikan.
Tahun 2005, Daihatsu langsung memperbaiki produknya.
Dengan memberikan sistem power steering, dan interiornya dipermanis dengan penambahan takometer.
Penambahan peranti ini bikin harganya Xenia Li lebih mahal 3 juta dari varian biasanya, jadi Rp 89 juta on the road kala itu.
Pertimbangan tidak menggunakan power steering, karena kapasitas mesinnya kecil. Takut mengurangi efisiensi bahan bakar atau tenaga mesin.
Mesin yang digunakan pada Xenia kapasitas 1.000 cc DOHC 12 Valve.
Mesin berkode EJ-DE ini bertenaga 57 dk dan torsi 98 Nm. Pun peranti power steering disesuaikan dengan mesin kecil Xenia.
Karena saat itu sistem power steering yang digunakan masih mekanisme pompa, belum elektris seperti power steering saat ini.
Walau menggunakan pompa, hasilnya tidak memberatkan mesin.
Hal lain yang diragukan dari mesin kecil Xenia Li, kemampuannya membawa beban.
OTOMOTIF pun menjajalnya, ternyata racikan gigi akhir besar, 5,571 membuat tarikan tetap enteng di tanjakan.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 24,38 detik
- 40 – 80 km/jam : 10,87 detik
- 0 - 402 meter : 22,52 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 12 km/liter
- Luar kota : 15 km/liter
- Konstan 100 km/jam : -
DAIHATSU XENIA Xi AT 2009
Melihat pengguna kendaraan transmisi otomatis semakin besar, Daihatsu tidak mau ketinggalan.
Mereka juga mengeluarkan transmisi otomatis 4-percepatan di 2009.
Transmisi ini sudah dilengkapi dengan oil cooler dan menggunakan model gate pada tuas transmisi.
Tidak hanya transmisi saja yang mengalami transformasi.
Mesin yang digunakan pun baru.
Saat itu mesin K3-DE kapasitas 1.300 cc DOHC 16 Valve jadi sumber tenaga Xenia Xi.
Tenaga tentunya jauh lebih besar ketimbang mesin 1.000 cc, tenaga mesin kini jadi 92 dk pada 6.000 rpm dan torsi 120 Nm pada 4.400 rpm.
Akselerasi Xenia Xi ini terasa cukup baik saat pedal gas diinjak dalam.
Perpindahan gigi pun berlangsung halus hingga menjelang redline, dan terasa cepat mulai dari 1 ke 2. Sementara dari 3 ke 4 terasa mulai melambat.
Maklum beban pun makin bertambah.
Harganya jauh lebih mahal ketimbang varian manualnya. Pada saat itu Xenia Xi AT ini dijual seharga Rp. 139,7 juta on the road.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 14,5 detik
- 40 – 80 km/jam : 6 detik
- 0 - 402 meter : 19,5 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 10 km/liter
- Luar kota : 12 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 15 km/liter
DAIHATSU XENIA M SPORTY M/T 2011
Sukses dengan Xenia seceng generasi pertama.
Daihatsu kembali menghadirkan Xenia M Sporty bermesin 1.000 cc.
Tak hanya tampilan saja yang berubah total, sumber tenaga juga mengalami ubahan.
Dengan basis mesin yang sama, namun tenaga meningkat dari sebelumnya.
Mesin berkode EJ-VE 1.000 cc DOHC 12 valve, saat itu sudah dilengkapi dengan variable valve camshaft atau disebut VVT-i.
Tenaga pun melonjak hingga 63 dk pada 5.600 rpm dan torsi 90 Nm di 3.600 rpm.
Dengan transmisi manual 5-percepatan.
Sistem power steering konvensional model pompa pun sudah ditinggalkan.
Ini pertama kalinya Daihatsu menyematkan sistem Electric Power Steering (EPS) pada Xenia.
Dengan sistem listrik, beban kerja mesin pun jadi ringan. Sehingga mesin lebih efisien.
Ketika memasuki jalur menanjak cukup curam dengan tikungan tajam, ternyata tarikannya tetap enteng.
Rupanya rasio gigi dibikin lebih besar, 1,457 pada posisi gigi 3 dengan perbandingan gigi akhir 5,571.
Meski konsekuensinya, putaran mesin harus 'main' di atas.
Namun begitu, konsumsi bahan bakar masih tetap irit.
Untuk pemakaian dalam kota dapat 13,5 km/liter, sedangkan luar kota 14 km/liter.
Desain bodi terlihat lebih aerodinamis.
Bentuk lampu depan dan belakang berubah total dengan tampilan lebih stylish.
Begitu juga dengan tampilan interiornya, desain lebih modern dan elegan.
Kabin pun bertambah lega terutama baris paling belakang. Harga low MPV ini saat itu melambung jadi Rp 149,4 juta.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 20,8 detik
- 40 – 80 km/jam : 8,6 detik
- 0 - 402 meter : 21,1 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 13,5 km/liter
- Luar kota : 14 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 13 km/liter
DAIHATSU XENIA R SPORTY A/T 2011
Secara penampilan luar Daihatsu Xenia R Sporty tidak banyak berbeda dari M Sporty.
Paling kentara adalah bagian gril, R Sporty memliki bentuk yang lebih landai.
Sosoknya pun lebih elegan dengan adanya LED Handle.
Gagang pintu akan menyala terang saat kita membuka kunci pintu, seperti mobil premium bukan?
Xenia R Sporty A/T merupakan varian transmisi otomatis 4-percepatan, yang terhubung pada mesin 1.300 cc DOHC VVT-I 16 Valve.
Mesin K3-VE yang digunakan turut mengalami peningkatan sedikit pada bagian torsi sebesar 2 Nm, yaitu 122 Nm.
Sedangkan tenaganya tetap 92 dk.
Tuas digeser ke posisi D, pedal gas pun semakin dalam diinjak, tarikan terasa halus kalau enggak mau dibilang lambat.
Perpindahan gigi terasa di putaran 2.500 - 3.000 rpm.
Saat pedal gas diinjak habis atau kick down, raungan mesin semakin kencang, tapi seperti kosong dan tertahan, setelah beberapa saat baru terasa tenaga mendorong mobil.
Perpindahan gigi terasa di putaran mesin 4.500 rpm.
Ubahan yang dilakukan pun turut mengarah ke sisi kenyamanan.
Suspensi Xenia di tahun itu tak lagi mengayun.
Bagian buritan Xenia jadi lebih anteng saat melewati jalan rusak saat membawa penumpang.
Harganya beda 20 jutaan dari tipe manual, untuk R Sporty saat itu dibandrol Rp 173,9 juta.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 15,9 detik
- 40 – 80 km/jam : 6,5 detik
- 0 - 402 meter : 20,3 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 9 km/liter
- Luar kota : 12 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 15 km/liter
DAIHATSU XENIA X DELUXE M/T 2015
Tidak perlu menunggu lama Daihatsu kembali melakukan ubahan desain pada Xenia.
Ubahan pada lampu depan dan belakang paling menyegarkan penampilan.
Namun interiornya tetap minim peremajaan.
Layar MID, cover plastik pilar C tampak telanjang, dan setir masih fix alias belum tilt steering.
Mesin kecil tidak lagi digunakan.
Kini Daihatsu Xenia mengandalkan mesin baru yaitu 1NR-VE.
Merupakan mesin berkapasitas 1.300 cc DOHC Dual VVT-i bertenaga 97 dk dan torsi 120.6 Nm.
Tenaganya mengalami peningkatan 5 dk dari generasi mesin berkode K3 sebelumnya.
Dan tersalurkan pada transmisi manual 5-percepatan.
Kenyamanan pun kembali ditingkatkan.
Revisi suspensi kembali dilakukan.
Dengan format McPherson dan pakai stabilizer di depan, untuk belakang dengan sistem 5 link rigid axle.
Bikin Xenia X Deluxe dapat melaju mantap dikecepatan tinggi.
Fitur low MPV yang dibandrol Rp 185,9 juta (saat itu) ini pun bertambah sedikit.
Kini Xenia X Deluxe sudah dipasangkan sensor mundur, jadi tidak khawatir saat parkir.
Begitu juga untuk standar hiburan, head unit Kenwood DPX U5140 sebagai standarnya.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 14,6 detik
- 40 – 80 km/jam : 6,4 detik
- 0 - 402 meter : 19,5 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 9,4 km/liter
- Luar kota : 15,8 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 15,4 km/liter
DAIHATSU XENIA R SPORTY A/T 2015
Merupakan varian paling mewah dari Xenia.
Daihatsu menutupi segala kekurangan yang ada di varian sebelumnya.
Pada interiornya kini sudah ada layar MID, pilar C sudah tertutup cover, dan setirnya bisa naik turun atau tilt steering.
Varian R Sporty sebagai top level dari Xenia ini, tetap menggunakan mesin 1.300 cc, dengan kode sama yaitu 1NR-VE.
Dari hasil data test, tipe R Sporty yang menggunakan transmisi otomatis ini lebih efisien saat di dalam kota.
Tercatat data konsumsi dalam kotanya 11,6 km/liter di layar MID, sedangkan yang manual hanya 9,4 km/liter.
Hasil test Xenia R Sporty ini memang lebih baik ketimbang manual.
Baik dari akselerasi maupun konsumsi bahan bakarnya.
Padahal rute yang kami lewati saat menguji ini melewati daerah Puncak.
Tongkrongan eksteriornya lebih sporty.
Dengan penambahan beberapa body kit di depan, samping dan belakang.
Di bagian depan sudah terpasang DRL (Daytime Running Light), yang terpasang di sebelah fog lamp depan.
Harga varian tertingginya saat itu Rp 205,8 juta on the road Jakarta.
Data Test Akselerasi
- 0 – 100 km/jam : 13,7 detik
- 40 – 80 km/jam : 5,8 detik
- 0 - 402 meter : 19,1 detik
Konsumsi BBM
- Dalam kota : 11,6 km/liter
- Luar kota : 12,8 km/liter
- Konstan 100 km/jam : 15,7 km/liter
Baca Juga: Inilah Penyebab Setir Mobil Bekas Toyota Avanza Bisa Jadi Berat
Posted : Selasa, 16 Juli 2024 | 13:43 WIB| Last updated : Selasa, 16 Juli 2024 | 13:43 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR