Otomotifnet.com - Dalam dua tahun belakangan, pasar otomotif Indonesia mulai didatangi pabrikan mobil asal Tiongkok yakni DFSK dan Wuling.
Keduanya hadir dengan senjata dan amunisi yang sama, yaitu harga murah dan fitur berlimpah.
Hal ini tentunya sedikit 'mengusik' dominasi mobil Jepang, yang sudah bertahun-tahun menjadi idola masyarakat Indonesia.
Menanggapi persaingan ini, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Isao Sekiguchi memberikan pandangannya soal kompetitor asal Tiongkok tersebut.
(Baca Juga: Nissan Prediksi Penjualan Mobil Bulan Mei Stagnan, Kena Imbas Demo 22 Mei)
"Sangat kompetitif, saya pikir mereka menghabiskan banyak uang untuk promosi dan marketing. Mereka datang dan agresif dari segi harga," ucapnya.
"Sejujurnya, saya pikir ke depannya akan lebih kompetitif lagi," sambungnya.
Untuk itu, NMI mengaku sudah menyiapkan sejumlah cara untuk bersaing dengan para kompetitornya, bukan hanya merek Tiongkok, tapi juga brand sesama Jepang.
"Jadi kami harus mempersiapkan diri dari sekarang, kami harus melakukan perbedaan. Strategi Nissan Datsun secara global adalah Nissan Intelegence Mobility, juga electrification yang menjadi salah satu kunci pembeda kami," jelasnya.
(Baca Juga: Nissan Lempar Kode, X-Trail Bakal Dirilis di GIIAS 2019, Spesifikasi Akan Dikonfirmasi)
Untuk mobil listrik, Nissan tengah menyiapkan dua model yaitu Leaf dan E-Power.
Keduanya menurut Isao akan dipasarkan di pasar Asia, termasuk Indonesia.
"Strategi Nissan adalah menyiapkan kendaraan listrik untuk pasar Asia, termasuk di Indonesia.
Jadi tunggu saja produk EV apa yang akan kami bawa ke Indonesia," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR