Apalagi wheelbase PCX Electric lebih panjang 67 mm dibanding PCX biasa, sehingga untuk meliuk patah perlu ancang-ancang lebih keluar karena radius putarnya jadi sedikit lebar.
Sayangnya area tes yang disediakan tidak dilengkapi obstacle simulasi polisi tidur, untuk merasakan kedua suspensinya.
Namun jika dimainkan, suspensi belakangnya terasa sedikit lebih empuk dibanding PCX biasa, atau mungkin karena bobot yang ditopang lebih berat dan sudut lebih miring membuatnya jadi lebih empuk nih.
Feeling pengereman depan tidak ada beda, master rem tetap terasa empuk dan dapat mengurangi laju dengan baik.
Rem belakangnya meskipun teromol tapi tetap pakem, lagipula motor ini kecepatannya tidak secepat motor bermesin. Jadi cukup lahhh…
PERFORMA
Motor listrik yang disematkan memang cuma mampu menyemburkan tenaga maksimum 5,6 dk di 5.500 rpm, tapi lihat torsinya yang gahar dan instan, 18 Nm di 500 rpm! Khas motor listrik yang punya torsi besar di rpm rendah.
“Untuk mendapatkan performa optimal, mengadopsi struktur Interior Permanent Magnet (IPM). Kecepatan maksimumnya 65 km/jam. Jika berkendara konstan 40 km/jam, dapat menempuh jarak 69 km,” urai Makoto san.
Lanjut jajal saja deh! Begitu kontak on, lanjut tarik tuas rem belakang dan memencet tombol starter, maka akan ada bunyi beep dan muncul lambang ready dan muncul bulatan di spidometer bagian bawah, yang ternyata lambang motor listrik.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR