“Nah, bagaimana caranya karakter kuat tersebut kita ubah sedikit untuk menambah kelincahan motor ini dalam menerabas mobilitas
metropolitan,” lanjut Julian.
Dalam mendesain Royal Enfield Himalayan ini, pria berusia 43 tahun ini mengimplementasikan tiga variabel penting dalam desain arsitektur.
Pertama adalah firmitas atau struktur rancang bangun, lalu utilitas atau fungsi bangunan dan yang terakhir adalah venustas atau estetika.
Secara garis besar, motor yang diberi nama .02View (baca: second view) ini terinspirasi dari tracker tahun 70-an.
Namun dipadukan dengan parts modern yang menunjang.
“Soal pemberian nama .02View tersebut Saya pilih untuk menggambarkan cara pandang berbeda saat mengembangkan konsep motor ini. Saya menghindari terkotak dalam sebuah gaya tertentu," jelasnya.
Setelah mengajukan desain dan dinyatakan lolos, Julian pun ditantang oleh para juri untuk merealisasikan desainnya menjadi nyata hanya dalam waktu 7 bulan.
Proses pengerjaannya pun terbilang tidak mudah. Salah satu kesulitan yang ditemui adalah saat memasang shock depan Showa.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR