Otomotifnet.com - Saat ini pembayaran tol meski sudah tak memakai tunai dalam bentuk uang, tapi masih memerlukan tapping kartu e-toll.
Mulai 2020, sistem itu akan dihapus dan diganti dengan pembayaran tol tanpa tapping di gerbang tol atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko, mengatakan, sistem pembayaran yang tadinya berupa chip based akan digeser menjadi server based.
Sehingga harapannya, transaksi di gerbang tol bisa dilakukan lebih cepat.
(Baca Juga: Tol Layang Jakarta-Cikampek II Hitung Tarif, Bakal Jadi Acuan, Ada Usul Rp 1.250 Per Kilometer!)
"Nanti uang elektronik, tapi bentuknya server base. Kalau server base kan bisa melalui kartu maupun handphone. Jadi tinggal lewat aja nanti," kata Onny.
Onny mengatakan, saat ini pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) masih dalam proses menentukan teknologi yang cocok untuk diterapkan dalam MLFF.
"Tapi sekarang ini sudah uji coba kok. Teknologinya masih dicari yang mana yang terbaik," katanya.
Nantinya, sistem pembayaran berdasarkan server tersebut bakal terhubung pada uang elektronik pengguna yang tersambung dengan kartu debit atau kartu kredit pengguna.
Tujuannya, agar ketika saldo tak mencukupi saat melintasi tol, uang yang ada di kartu kredit atau debit yang nantinya akan terpotong.
"Nanti akan terhubung ke kartu debit atau kredit. Jadi kalau saldonya (uang elektronik) kurang, jalan terus," kata Onny.
Saat ini pembayaran tol masih menggunakan uang elektronik chip base yang tertanam di kartu prabayar, yakni e-money (Bank Mandiri), Flazz (BCA), Brizzi (BRI), dan Tap Cash (BNI).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 2020, Transaksi Pembayaran Tol Bakal Bisa Pakai Kartu Kredit dan Debit
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR