Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Suzuki Nyerah, Pesanan New Jimny Distop, Ogah Inden Kelamaan

Iday - Sabtu, 21 Desember 2019 | 13:45 WIB
Suzuki All New Jimny hadirkan nuansa adventure di booth Suzuki
F Yosi
Suzuki All New Jimny hadirkan nuansa adventure di booth Suzuki

Otomotifnet.com - Suzuki rupanya kewalahan memenuhi permintaan calon konsumen terhadap New Jimny.

Jip kecil yang diluncurkan pertengahan 2019 ini pun akhirnya tak lagi ditawarkan kepada publik.

Bahkan, sudah beberapa bulan ini pesanan terhadap New Jimny distop.

"Beberapa bulan lalu saya minta SPK (surat pemesanan kendaraan) distop dulu," ujar Seiji Itayama, Presdir PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di Jakarta (20/12/2019).

Menurutnya pihaknya tidak bisa bertanggung jawab jika ada pesanan lagi.

Sebab inden New Jimny sudah mencapai satu tahun dan tak ingin terlalu lama.

Baca Juga: Jimny Terbaru Dikasih ke Pria Asal Surabaya Ini, Resmi Dari Suzuki, Nggak Perlu Inden?

"Penerimaan SPK stop dulu. Kami sudah sampaikan ke semua dealer beberapa bulan lalu," lanjutnya.

Ia tak menampik ketika disunggung ada permainan dalam distribusi New Jimny di dealer.

Tapi menurutnya hal tersebut tak boleh dilakukan.

"Ada tindakan apa? Tidak bisa jawab karena ini kasus internal ya," ucap Itayama.

"Jadi memang ada begitu. Ada banyak konsumen menunggu"

"Saya tidak mau korbankan konsumen yang sudah lama menunggu"

"Itu membuat sakit hati. Itu tdk boleh begitu," paparnya.

Sementara itu, berdasarkan info di lapangan, Suzuki tengah serius mengusut kongkalikong yang dilakukan dealer.

Kadang ditemui harga Suzuki New Jimny melompat hingga setengah miliar. Walaupun dengan status mobil bekas.

Disinyalir dealer bermain dalam pendistribusian unit demi meraih keuntungan lebih.

Sebab, ada konsumen kasih uang muka hingga separuh harga namun unit tak kunjung tiba.

Suzuki Indonesia sendiri tak berdaya untuk memproduksi New Jimny

Itayama tak bicara saat ditanya produksi minimal sebuah model.

Tapi melihat pabrikan lain yang menetapkan satu model harus bisa terjual minimal 200 ribu unit, ia setuju.

"Kami pun tidak jauh beda," ujarnya.

Tapi saat ditanya apakah SIS mampu merakit atau membuatnya di sini, Itayama hanya bilang berniat tapi semua tergantung prinsipal.

"Kalau kita mau tapi prinsipal tidak kasih, kita tidak bisa apa apa," pungkasnya.

 

Editor : Iday

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa