Selang beberapa hari kemudian, berhembus kabar kalau perusahaan rintisan (startup) yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut akan melakukan penggabungan (merger) dengan pesaingnya, Grab.
Menjadi menarik karena kedua penyedia jasa transportasi ini sama-sama berstatus decacorn. Yaitu perusahaan dengan valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS.
Berdasarkan laporan The Information, kedua manajemen perusahaan telah bertemu sesekali selama 2 tahun terakhir.
Bahkan diskusi tersebut berubah menjadi serius selama beberapa bulan belakangan.
Presiden Grab Ming Maa dan CEO Gojek Andre Soelistyo disebut telah bertemu awal bulan ini untuk membicarakan kesepakatan akhir.
Namun kedua belah pihak masih jauh dari kesepakatan.
"Tidak ada rencana untuk merger dan laporan media baru-baru ini mengenai diskusi seperti ini tidak akurat," ujar juru bicara Gojek membantah kabar merger tersebut, dikutip dari Bloomberg.
Penulis : Raspatidana
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR