Otomotifnet.com - Terpantau dikarenakan himbauan pemerintah terkait virus Corona, arus kendaraan yang masuk ke Kota Semarang, Jawa Tengah melalui tol Semarang-Batang per harinya menurun drastis.
Dikabarkan, penurunan arus kendaraan tersebut sudah dimulai sejak Maret 2020 lalu.
Dari data yang diperoleh dari PT Jasamarga Cabang Semarang-Batang, tercatat penurunan jumlah arus kendaraan itu tembus 40-50 persen.
Dirut Jasamarga Cabang Semarang-Batang, Arie Irianto mengungkapkan, biasanya, arus kendaraan yang masuk ke Semarang dari arah barat maupun sebaliknya berkisar 22 ribu-24 ribu unit per harinya.
Baca Juga: Tol Kayuagung-Palembang Diprediksi Gratis Hingga Mudik Lebaran 2020
Namun, kata Arie, arus kendaraan kini menurun drastis hingga 10 ribu unit saja per harinya sejak wabah pandemi virus corona Covid 19 meluas.
"Terutama di ruas Tol Semarang - Batang jadi sepi. Kita tahu bahwa warga dari barat (Jakarta/Jabar) banyak yang mudik lebih dulu ke kampungnya (Jateng)," kata Arie (10/4).
"Tapi, pengguna tol justru cenderung turun dari hari normal biasanya," lanjutnya.
Saat ditanyai ihwal pendataan para pemudik via tol dengan tujuan Kota Semarang, ia menyebut tidak ada kegiatan serupa di ruas maupun gerbang tol.
Baca Juga: Uang Muka Mobil Baru Anggota DPR RI Rp 116 Juta Per Orang Batal Ditransfer
Meski tidak ada pendataan bagi pemudik yang masuk Semarang via tol, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan di rest area.
Sejumlah protokol pemeriksaan bagi pengunjung pun dipersiapkan di seluruh rest area yang dikelola Jasamarga.
"Jadi, para pemudik jalur tol yang mampir ke rest area bakal diperiksa dan didata juga. Sejumlah tenant atau gerai di rest area pun sudah diminta untuk menerapkan kebijakan physical distancing," ujar Arie.
"Pengunjung harus jaga jarak. Masjid di rest area pun sudah kita berita tanda bagi para jamaah supaya tetap jaga jarak 1 meter," jelas Dirut.
Baca Juga: Toyota Calya Gagal Salip Pikap, Banting Setir, Satroni Semak-semak
Arie menambahkan, sebenarnya, pemberhentian untuk pengecekan kendaraan di jalur tol bakal berdampak pada antrian.
Menurutnya, hal tersebut tentu kontradiksi dengan penerapan physical distancing oleh pemerintah.
"Apalagi di gerbang tol rentan terjadi antrean. Jika ditambah ada pengecekan di tol, tentu antrean semakin panjang dan membuat kerumunan.Itu kontradiksi dengan physical distancing." jelas Arie.
"Lalu, itu pun jadi tidak sesuai dengan amanah UU 38 Tahun 2004 dan PP 15 Tahun 2005 tentang fungsi jalan tol untuk memperlancar arus mobilisasi dan distribusi orang, serta barang," pungkasnya.
_______
Pengin lebih lengkap dan detail ulasan otomotif seperti test drive, test ride, tips, knowledge, bisnis, motorsport dan lainnya, kalian bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF secara digital (e-magz). Caranya klik : www.gridstore.id. Kalian akan mendapatkan paket berlangganan menarik.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR