Otomotifnet.com - Efek krisis ekonomi tim terhadap kontrak pembalap MotoGP diungkapkan langsung oleh Carlo Pernat dan Simone Battistella.
Simone Battistella manajer aktif Andre Dovizioso ini mengungkap, tidak adanya balapan langsung berimbas ke pembalap.
Imbasnya adalah gaji yang tidak seperti saat sedang ada balapan.
"Alami jika ada konsekuensi untuk semua yang bekerja di MotoGP, terutama buat pembalap," kata Battistella dilansir dari Motosan.es.
Baca Juga: Maverick Vinales Beri Sumbangan Kaum Lansia, Kasih Alat Tes Covid-19
Selain itu Carlo Pernat mantan manajer Valentino Rossi sepakat, gaji pembalap adalah yang pertama dipangkas karena nilainya besar, bisa dipakai menambal gaji banyak orang di garasi.
Tapi semua tergantung kontraknya.
Selain itu, pabrikan dan tim akan berpikir ulang soal rekrutmen pembalap, apalagi pembalap top dengan gaji yang besar.
"Marc Marquez mungkin saja tidak akan teken kontrak senilai 50 juta Euro untuk 4 tahun bersama Honda jika untuk saat ini," imbuhnya.
Baca Juga: Andrea Iannone Nggak Bisa Balapan 18 Bulan, Aleix Espargaro: Ini Situasi Yang Buruk
Honda tentunya akan pikir-pikir memberikan kontrak besar di saat seperti ini.
Tapi, Pernat menilai Marquez beruntung karena kontraknya sudah ada sebelum ada krisis ekonomi ini.
"Maverick Vinales dan Fabio Quartararo juga beruntung, pembalap dari 2 pabrikan besar Jepang sudah menandatangani kontrak, bukan cuma isapan jempol. Paling tidak kontrak ini kuat dan aman untuk beberapa saat," imbuh Battistella.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR