“Jika mereka (F1,red) menggelar balap karena kontrak televisi, karena tim, pasti mereka tahu kalau pendapatan kami akan jauh menurun. Mereka tahu tahun ini akan seperti itu kondisinya. Kami bersama mereka,” sebut Joan Fontsere, General Manager sirkuit tersebut.
Ditambahkan olehnya, konsentrasi pihak penyelenggara bukan hanya event tanpa penonton, tapi lebih jauh lagi.
“Bukan cuma tiket saja. Tapi ketika pemerintah melakukan investasi tentu juga memikirkan ekonomi lainnya. Seperti devisa, hotel, pajak, restoran dan lainnya,”
“Jadi, ketika event berjalan tanpa penonton, itu semua akan hilang dan menurun drastis. Mari kita duduk bersama dan melakukan pembicaraan ulang,” tambahnya.
Joan menyebut untuk event tahun lalu F1 Spanyol disesaki 160 ribu penonton.
Selain itu bisa mendatangkan pendapatan lebih dari 173 juta USD, atau lebih dari Rp 2,6 triliun.
Dengan kondisi tersebut, wajar saja Joan meminta negosiasi ulang mengenai fee penyelenggaraan lomba.
Meski demikian, pihak sirkuit Catalunya dan F1 berharap bisa segera menyelenggarakan event secara normal.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR