Otomotifnet.com - “Kaki mesti disekolahin biar mobil irit BBM,” itu kata orang tua dahulu. Kaki kok mesti sekolah?
Maksudnya sih kaki kita punya pengaruh besar soal konsumsi bahan bakar selain faktor lain seperti kondisi mesin dan kondisi jalanan.
Kalau kebanyakan bejek gas, ya otomatis pasokan bahan bakar mengalir lebih banyak. Sedangkan kalau menginjak gas secara halus, efisiensi bahan bakar lebih mudah terjadi. Ini yang namanya Eco Driving.
Sudah banyak mobil juga menanamkan beberapa fitur untuk mendukung eco driving. Biasanya disebut Eco Indicator dan Eco Mode. Bedanya apa?
Baca Juga: Kijang Innova Ambulans Ideal untuk Indonesia, Ini Alasan Toyota
Eco Indicator atau Eco Assist semisal terdapat pada Toyota Agya, Avanza, Honda Brio dan Jazz, sifatnya hanya pengingat.
Tidak secara otomatis bikin irit BBM. Indikator ini akan menyala kalau kita juga berkendara secara Eco Driving.
Kalau sedang diaktifkan, fitur ini bekerja berdasarkan sensor pada injakan pedal gas.
Kalau pedal gasnya diinjak secara diurut maka indikatornya akan menyala, begitupun sebaliknya, kalau digas spontan ya tentu indikatornya akan mati.
Pada umumnya, indikator ini juga akan menyala saat menaikkan gigi di atas rpm tertentu.
Biasanya pada beberapa mobil akan menyala saat perpindahan gigi di bawah 2.000 rpm
Indikator ini tiap mobil berbeda-beda, Ada yang hanya tulisan Eco saja, atau nuansa lampu LED berwarna hijau di bagian kluster atau juga ikon tanaman.
Buat yang kurang suka diingatkan seperti ini, indikator ini bisa dimatikan kok.
Nah, Eco Mode berbeda dari Eco Indicator/Eco Assist. Eco Mode sifatnya pengaturan. Untuk mengaktifkannya, beberapa mobil memberikan tombol tersendiri.
Misalnya di Honda City ada tombol bulat hijau bertuliskan ECON, atau di BMW ada mode ECO PRO di BMW Drive Select Switch-nya.
Nah, kalau Eco Mode ini diaktifkan, Electronic Control Unit (ECU) akan melakukan penyesuaian secara bertahap agar bahan bakar yang diinjeksikan tidak sampai terbuang percuma.
Begitu pula dengan perpindahan transmisi dan bahkan pengoperasian pengatur suhu ruangan kabin yang bekerja dibuat seefisien mungkin.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR