Contohnya seperti sering berakselerasi mendadak, berhenti lama dengan kondisi masih masuk persneling, telat melakukan penggantian oli transmisi dan sebagainya.
Namun seperti disinggung sebelumnya, penggantian belt dan pulley tak bisa dilakukan sembarangan.
“Karena konstruksinya satu kesatuan utuh, penggatian komponen CVT tak bisa dilakukan terpisah,”
“Pada beberapa kasus kerusakan, terpaksa harus mengganti unit transmisinya utuh,” jelas Agung Saputro, Workshop Manager Honda Megatama, Kalimalang, Jakarta Timur.
Sebagai gambaran, penggantian unit transmisi CVT bisa memakan biaya hingga puluhan juta rupiah.
“Kalau baru, bisa menyentuh angka Rp 20 hingga 30 juta,” ujar Fajar.
Malah pada mobil premium, nilainya bisa di atas Rp 50 jutaan. Weww..!
Sehingga tak heran jika banyak pemilik mobil yang beralih pada transmisi CVT copotan.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR